Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pupuk Indonesia Siap Berangkatkan 5.500 Pemudik

Pupuk Indonesia Siap Berangkatkan 5.500 Pemudik Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Mudik Gratis BUMN dengan memberangkatkan 5.500 pemudik. Pupuk Indonesia menyiapkan armada sebanyak 90 bus dan 4 buah kapal dengan berbagai tujuan ke sejumlah daerah. 

Direktur SDM dan Tata Kelola PT Pupuk Indonesia (Persero), Winardi, mengatakan program ini merupakan program yang dicanangkan Kementerian BUMN, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kecelakaan yang sering terjadi pada saat mudik. 

"Kegiatan yang kami lakukan ini merupakan salah satu program kepedulian perusahaan yang digagas Kementerian BUMN untuk menekan angka kecelakaan pada musim mudik ini. Ini merupakan kali ke-empat kami mengikuti kegiatan Mudik Bersama,” ujar Winardi di Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Pupuk Indonesia akan memberangkatkan 400 pemudik, sedangkan anak usahanya, PT Pupuk Kalimantan Timur, akan memberangkatkan 3.900 pemudik; PT Petrokimia Gresik 400 pemudik; PT Rekayasa Industri 400 pemudik; PT Pupuk Kujang 200 pemudik; PT Pupuk Sriwidjaja 200 pemudik, dengan total keseluruhan 5.500 pemudik. 

Para pemudik akan diberangkatkan dari kota asal Jakarta, Gresik, Cikampek, Bontang, dan Balikpapan ke berbagai kota seperti Solo, Yogyakarta, Wonosobo, Wonogiri, Pamekasan, Jember, Blitar, Tulung Agung, Madiun, Ngawi, Surabaya, Ciamis, Kuningan Majalengka, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Barru dan Makassar.

Dalam Mudik Gratis BUMN 2018 ini, Pupuk Indonesia sangat memperhatikan kelayakan kendaraan, kesehatan pengemudi, dan kenyamanan penumpangnya, antara lain dengan melakukan tes kesehatan dan sosialisasi keselamatan kepada seluruh pengemudi. 

Kegiatan Mudik Bareng BUMN 2018 ini ditujukan untuk masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan, nasabah atau konsumen BUMN, tenaga alih daya seperti cleaning service, satpam, karyawan dan karyawati BUMN, serta pengendara sepeda motor yang dialihkan ke moda transportasi bus atau kereta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: