Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jubir PKS: Kemerosotan Rupiah Jangan Sampai Seperti 1998

Jubir PKS: Kemerosotan Rupiah Jangan Sampai Seperti 1998 Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muda Bidang Ekonomi, Muhammad Kholid, mengingatkan pemerintah untuk memperkuat fundamental ekonomi supaya kemerosotan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing jangan sampai seperti fenomena pada tahun 1998.

Menurut Kholid, pemerintah sebagai pembuat kebijakan memiliki peran penting untuk memperkuat fundamental ekonomi nasional mengingat hal itu juga dinilai berpengaruh terhadap fluktuasi rupiah.

"Merosotnya rupiah menjadi pertanyaan semua orang. Memori kolektif kita sebagai bangsa teringat kembali pada memori 20 tahun yang lalu," kata Kholid dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (1/6/2018).

Ia juga berpendapat bahwa hal lain yang harus diperhatkan oleh masyarakat adalah terkait utang luar negeri yang bisa menjadi bumerang pada kemudian hari bila kondisi nilai tukar tidak segera ditangani dengan saksama.

Sebagaimana diwartakan, DPR menginginkan pemerintah mengeluarkan kebijakan lain yang sama efektifnya, selain kenaikan suku bunga acuan, dalam rangka mengatasi pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS.

"Kami juga berharap adanya penguatan fundamental ekonomi yang skalanya mikro," kata Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, di Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Menurut dia, bila Bank Indonesia menaikkan suku bunga di tengah situasi perekonomian global yang tidak pasti, hal itu merupakan sinyal yang sudah serius.

Untuk itu, ujar dia, sejumlah program penguatan fundamental ekonomi antara lain bisa dilakukan dengan meningkatkan bantuan sosial seperti kartu keluarga sejahtera dan program keluarga harapan.

Hal tersebut, lanjut politisi PAN itu, diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat guna mengantisipasi perlambatan pertumbuhan perekonomian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merupakan fenomena global yang dialami oleh hampir semua negara di dunia.

"Ini fenomena global. Semua negara mengalami," kata Presiden Jokowi setelah menutup acara Pengkajian Ramadan yang digelar oleh PP Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018).

Jokowi telah memerintahkan jajarannya, khususnya Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan, untuk menyiapkan langkah-langkah konkret dalam mengendalikan fluktuasi nilai tukar rupiah. Jokowi juga mengapresiasi langkah antisipasi yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

"Kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh BI saya kira sangat baik," katanya.

Pemerintah terus menyiapkan langkah-langkah yang memang menjadi wilayah atau dalam kewenangan pemerintah yang riil untuk turut serta membantu BI dalam mengendalikan rupiah.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: