Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenpar: Industri Pariwisata Wajib Miliki Sertifikasi Kompetensi

Kemenpar: Industri Pariwisata Wajib Miliki Sertifikasi Kompetensi Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Manado -

Industri pariwisata wajib memiliki sertifikasi kompetensi untuk menghadapi persaingan yang cukup ketat di tahun-tahun mendatang, kata staf ahli Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gusti Putu Laksaguna.

"Sertifikasi kompetensi akan menentukan kualitas bahkan profesionalitas layanan," kata Gusti yang juga sebagai Executive Advisor Trisakti School of Tourism di Manado, Sabtu (2/6/2018).

Hal itu sejalan dengan UU Nomor 10 tahun 2009 pasal 2 yang menyatakan sertifikasi kompetensi itu wajib, sebab menyangkut SDM.

"Seluruh tenaga kerja yang berada di lingkup pariwisata harus memiliki serifikat kompetensi, tetapi sayangnya presentasinya masih kecil," jelasnya.

Ini menunjukkan pelaku bisnis industri pariwisata belum paham akan standar dan kualitas layanannya, ungkap Gusti pada Pelatihan SDM Kepariwisataan bagi Petugas Restoran Kota Manado.

Harusnya, kata Gusti seluruh usaha industri pariwisata seperti restoran dan hotel wajib disertifikasi dan diedit. Dengan demikian akan ada beda mana yang sertifikasi dan tidak.

Gusti mengaku prihatin, sebab di Sulut dari 35 hotel berbintang baru 20 yang sudah sertifikasi.

"Itu pun tidak diketahui apakah sertifikasi dengan standar lama atau baru. Pelaksanaan aturan juga masih sangat kecil," ujarnya.

Menurut dia, persoalan itu mungkin disebabkan oleh anggaran, tetapi kalau ingin maju harusnya ciptakan ide kreatif, sehingga dapat dilakukan sertifikasi. Jangan terjebak pada anggaran untuk merealisasikannya tidak harus mewah.

"Provinsi dan kabupaten/kota harus bersinergi, sehingga industri pariwisata memiliki standar unggul," ucapnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, Joudy Senduk, mengatakan peran restoran adalah sarana penting yang tidak dapat dipisahkan dari pariwisata, karena itu untuk mendorong pariwisata melalui layanan prima.

"Service excellent adalah kunci peningkatan kunjungan pariwisata. Sebab dengan layanan yang baik, maka tamu maupun turis akan dibuat nyaman sehingga di waktu berikutnya akan balik lagi," katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pariwisata Derah Provinsi Sulut Ivonne Kawatu, mengatakan tujuan kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM bagi petugas restoran sehingga memiliki keahlian yang handal dan kompeten.

"Kegiatan ini sengaja kita laksanakan bukan di hotel berbintang. Hal ini untuk megetahui sudah sejauh mana standar pelayanan termasuk fasilitas yang disediakan. Sekaligus juga menjadi acuan bagi setiap peserta," katanya.

"Pelayan restoran harus tahu tentang service. Jangan asal-asalan ketika menjamu tamu, sebab industri pariwisata memegang peranan penting bagi perekonomian," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: