Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bom Bunuh Diri Meletus di Afghanistan, Delapan Orang Tewas

Bom Bunuh Diri Meletus di Afghanistan, Delapan Orang Tewas Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Kabul -

Seorang pembom bunuh diri pada hari Senin (4/6/2018) menewaskan sedikitnya delapan ketika ulama Muslim tengah berkumpul di sebuah tenda raksasa di ibu kota Afghanistan, Kabul, tempat mereka berkumpul untuk mengecam terorisme dan menyerukan perdamaian, pejabat keamanan setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada kelompok yang segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan tersebut menggarisbawahi situasi keamanan Afghanistan yang memburuk menjelang pemilihan dewan parlemen dan distrik yang ditetapkan untuk 20 Oktober.

Serangkaian pemboman di Kabul telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa bulan terakhir dan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang selama bulan suci Ramadan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (4/6/2018).

Pada hari Rabu, orang-orang bersenjata dengan senapan serbu dan peluncur granat menyerbu markas besar kementerian dalam negeri yang dijaga ketat, kemudian menyerang pasukan keamanan selama lebih dari dua jam.

Pada bulan April, dua ledakan di Kabul menewaskan sedikitnya 26 orang, termasuk sembilan wartawan yang tiba untuk melaporkan ledakan awal dan menjadi sasaran pembom bunuh diri. Seminggu sebelumnya, 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar pusat pendaftaran pemilih di kota itu.

Kelompok militan Islamic State telah mengklaim banyak serangan di Kabul tetapi para pejabat keamanan mengatakan beberapa kemungkinan besar akan menjadi pekerjaan jaringan Haqqani, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban, yang berusaha untuk memaksakan kembali aturan Islam yang ketat setelah pengusiran pada 2001 oleh pasukan yang didukung AS.

Kota-kota provinsi di Afghanistan juga telah diserang oleh Taliban, yang berusaha menerapkan kembali kekuasaan Islam garis keras, dan telah meningkatkan pertempuran di seluruh negeri sejak mereka mengumumkan awal serangan musim semi tahunan mereka pada bulan April.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: