Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyiapkan Dana Pendidikan: Lebih Baik Asuransi atau Investasi?

Menyiapkan Dana Pendidikan: Lebih Baik Asuransi atau Investasi? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingginya biaya pendidikan membuat banyak anak di Indonesia tidak mampu melanjutkan pendidikan tinggi. Padahal, risiko putus sekolah dapat menjadi faktor masalah sosial di tanah air, seperti bertambahnya jumlah penggangguran serta meningkatnya tingkat kemiskinan dan kriminalitas. Karenanya, para orang tua perlu berinvestasi untuk pendidikan, baik melalui asuransi maupun instrumen investasi.

Senior Business Development Manager PT Asuransi Jiwa Sequis Life, Yan Ardhianto Handoyo, menuturkan, masyarakat perlu menyadari pentingnya mempersiapan dana pendidikan anak sejak dini karena mengumpulkan dana pendidikan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.

"Jika keperluan tersebut dipenuhi dengan cara berutang akan berisiko mengacaukan anggaran keluarga serta membuat jumlah utang semakin bertambah. Pada akhirnya, risiko anak putus sekolah pun bisa terjadi,” ujar Yan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (4/6/2018).

Yan mengimbau agar ± 10% dari pemasukan tetap (gaji) diperuntukkan untuk investasi pendidikan.

Orang tua dapat saja mengelola dana pendidikan melalui instrumen investasi seperti saham atau reksa dana atau dengan asuransi pendidikan. Yan menyarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk memiliki asuransi pendidikan sebagai cara untuk mengumpulkan dana pendidikan sekaligus mengalihkan risiko finansial sehingga anak tetap dapat melanjutkan pendidikan.

Perbedaan mendasar dari asuransi dana pendidikan adalah adanya nilai pasti yang akan keluar sebagai dana pendidikan sesuai dengan yang telah dijanjikan di awal, serta adanya nilai Uang Pertanggungan (UP) yang akan dikeluarkan jika terjadi risiko meninggal dunia pada orang tua. Hal ini tentunya akan sangat membantu anak agar dapat melanjutkan pendidikanya.

Instrumen investasi memang cukup menggiurkan untuk mengumpulkan dana pendidikan. Perlu dipastikan profil instrumen investasi agar disesuaikan dengan profil risiko, jangka waktu, dan tujuan orang tua berinvestasi. Semakin panjang waktu untuk berinvestasi, akan semakin baik. Namun, perlu diingat bahwa instrumen investasi seperti saham, reksa dana juga bergantung pada fluktuasi pasar.

"Tidak ada angka pasti yang terjamin. Adanya risiko pasar dapat menyebabkan dana pendidikan tidak tercapai karena nilai tunai dari hasil investasi mengikuti kondisi pasar investasi yang hasilnya tidak dapat diprediksi. Juga jika ada faktor risiko pada orang tua maka investasi bisa terhenti," tutur Yan.

Ia malah menyarankan jika pendapatan orang tua memungkinkan untuk mengambil kedua program tersebut akan lebih baik. Dengan asuransi pendidikan, orang tua akan mendapatkan kepastian dana secara bertahap untuk kebutuhan biaya pendidikan jangka pendek dan proteksi jika terjadi risiko kehidupan serta berinvestasi untuk kebutuhan pendidikan jangka panjang akan memungkinkan untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih baik.

Namun, ujar Yan, jika anggaran keluarga ketat, sebaiknya menjadikan asuransi pendidikan sebagai pilihan utama mengingat adanya risiko kehidupan yang bisa saja terjadi, seperti penyakit kritis yang dapat menggerus finansial keluarga, terjadinya cacat tetap total yang membuat pencari nafkah tidak dapat menjalankan fungsinya atau bahkan meninggal dunia di saat masih mengumpulkan biaya pendidikan anak.

"Jika risiko tersebut di atas terjadi, harapan untuk dapat menyekolahkan anak bisa terancam," ujar Yan.

Yan menyarankan sebelum membeli produk asuransi pendidikan, calon nasabah perlu  memahami terlebih dahulu produk yang akan dibeli dan pastikan manfaat tunai yang dijanjikan sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan pada setiap periodenya serta kepastian bahwa produk pendidikan tersebut dapat  memenuhi kebutuhan dana pendidikan jika terjadi risiko kehidupan.

Pentingnya asuransi pendidikan bagi masa depan anak juga disadari oleh presenter TV, Donna Agnesia, yang memiliki 3 anak usia sekolah dasar. Ia memilih produk asuransi Sequis, yaitu New Scholar Plan sejak tahun 2016.

“Saya memilih produk asuransi pendidikan dwiguna karena memberikan kepastian dana pendidikan yang bisa disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak,” ujar Donna.

Baginya, asuransi pendidikan dwiguna memberikan banyak manfaat seperti ada nilai tunai dan dengan membayar premi akan melatih diri untuk menjadi rutin menabung

Ia menyarankan agar orang tua serius menyiapkan dana pendidikan anak. Baginya, dana pendidikan adalah faktor penting untuk membantu anak mencapai cita-cita mereka termasuk juga memudahkan orang tua memilih sekolah yang sesuai dengan bakat anak.

“Memilih sekolah dan jurusan perlu pertimbangan matang karena akan dijalankan oleh anak setiap hari dan dalam jangka menengah dan panjang sehingga perlu dipersiapkan dengan baik dan matang. Jika anak mendapatkan apa yang menjadi pilihannya, tentu mereka akan menjalankan dengan rasa senang dan sepenuh hati,” imbuh Donna.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: