Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah Ranking 5 Negara Tujuan Wisata Halal, Indonesia?

Inilah Ranking 5 Negara Tujuan Wisata Halal, Indonesia? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk kesekian kalinya, CrescentRating (perusahaan yang memiliki otoritas dalam hal perjalanan dan pariwisata halal) kembali merilis laporan Global Muslim Travel Index (GMTI). Pada GMTI 2018 ini, Malaysia kembali berada di puncak untuk tahun kedelapan secara berturut-turut. Kali ini, Indonesia juga berhasil merangsek ke peringkat kedua, sejajar dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Wisata halal sendiri menurut laporan ini terus mengalami pertumbuhan yang cepat. Adapun beberapa pendorong pertumbuhan, antara lain populasi muslim yang menjadi kelompok agama, paling cepat tumbuh; tumbuhnya kelas menengah di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, seperti Indonesia dan Malaysia; dan tumbuhnya kalangan milenial muslim yang membentuk masa depan pariwisata.

Kemudian, meningkatnya akses ke informasi perjalanan melalui media sosial dan meningkatnya penggerak utama pertumbuhan pasar wisata halal dalam memenuhi kebutuhan perjalanan turut mendorong pertumbuhan ini. Di lain pihak, adanya momentum yang mendorong pergerakan aktivitas perjalanan, seperti perjalanan Ramadan dan perjalanan bisnis juga menyumbang andil signifikan.

Untuk menentukan peringkat suatu negara sebagai negara wisata halal terbaik, ada beberapa indikator yang digunakan, seperti akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan, masing-masing dengan persentase 10%, 15%, 30%, dan 45%. Akses meliputi pengadaan visa, konektivitas perjalanan udara, dan infrastruktur transportasi. Komunikasi meliputi jangkauan, kemudahan komunikasi, dan kehadiran teknologi digital. Lingkungan meliputi kemananan dan budaya, kedatangan pengunjung, dan iklim. Adapun layanan meliputi layanan bandara, tempat ibadah dan restoran, hingga pengalaman unik.

Laporan ini biasanya digunakan oleh industri pariwisata, pemerintah, dan badan atau lembaga wisata untuk menyediakan layanan bagi para pelancong. Tidak hanya negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), tetapi negara bukan anggota OKI juga masuk dalam penilaian. Negara mana sajakah? Berikut ulasannya. 

Malaysia, Ranking 1

Negara tetangga, Malaysia, berhasil meraih peringkat pertama untuk wisata halal versi GMTI 2018 dengan skor 80,6. Dari empat indikator penilaian yang disebutkan, akses berada di peringkat dua dengan skor 223,4. Untuk indikator lainnya, komunikasi berada di peringkat pertama dengan skor 239,6. Peringkat empat untuk lingkungan dengan skor 214, dan peringkat pertama untuk layanan dengan skor 380.

Dalam beberapa subindikator, negara ini mendapatkan nilai sempurna 100 untuk layanan bandara dan layanan tempat ibadah. Sementara, untuk layanan restoran, keamanan dan budaya, kemudahan komunikasi, dan pengadaan visa, skornya nyaris sempurna, di atas 90.

Dalam mengembangkan wisata yang dimiliki, Malaysia menciptakan produk yang menarik. Beberapa di antaranya, seperti Colmar Tropicale (sebuah miniatur pedesaan Perancis), membuat ikon wisata (Twin Towers Petronas), dan mengapitalisasi etnis (China Town dan Kuil Budha Batu Caves). Pemerintah juga mengadopsi sistem dan standar yang baik, seperti pelayanan yang prima untuk pariwisata dan pengembangan program dengan tetap mengedepankan nilainilai Islam dan kearifan lokal.

Indonesia, Ranking 2

Indonesia berada di peringkat dua negara untuk wisata halal anggota negara OKI dengan skor 72,8. Melihat empat indikator penilaian, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar pada dua indikator akses dan lingkungan. Namun, Indonesia menduduki peringkat dua untuk dua indikator lainnya, yakni komunikasi dengan skor 236,5 dan layanan dengan skor 367,4. 

Indonesia terkenal dengan wilayahnya yang berpulaupulau, tempat wisatanya tersebar di pulau-pulau yang berbeda. Meskipun demikian, untuk mendapatkan sambungan komunikasi bagi para wisatawan masih sangat mudah. Ini ditunjukkan dari skor kemudahan komunikasi yang mencapai 83,0 dan jangkauan komunikasinya yang sangat luas dengan skor 93,8. Dalam hal layanan bandara dan tempat ibadah, Indonesia mendapatkan nilai sempurna 100, sedangkan layanan restoran memperoleh skor 90. 

Indonesia sudah kaya akan potensi wisata mulai dari alam, budaya, hingga kulinernya. Untuk mengembangkannya menjadi wisata halal, pemerintah membuat kerja sama dengan negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk promosi. Promosi juga dilakukan dengan mengikuti World Halal Travel Award. Selain itu, pemerintah juga membuat paket-paket wisata halal, seperti paket wisata Sabang, Phuket, dan Langkawi.

Uni Emirat Arab, Ranking 3

Negara federasi dari tujuh negara penghasil minyak, Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras Al-Khaimah, Sharjah, dan Umm Al-Qaiwain ini memiliki skor sama dengan Indonesia, 72,8. Namun, jika dilihat dari beberapa indikator penilaiannya, UEA di bawah Indonesia. Dalam hal layanan, UEA di peringkat empat dengan skor 362,7. Peringkat enam dalam hal komunikasi dengan skor 133,4. Adapun untuk indikator lainnya, akses berada di peringkat empat dengan skor 214,3 dan lingkungan berada di peringkat dua dengan skor 220.

Negara ini sangat mengutamakan keamanan dan budaya untuk mendukung lingkungan yang nyaman sehingga memperoleh skor 96 pada bidang ini. Untuk layanan, sebagai negara kaya tidak heran jika layanan bandara UEA mendapat nilai sempurna, begitu juga untuk layanan tempat ibadah. Dalam hal akses, konektivitas udara juga sangat bagus dengan skor 92,0.

Sebagai negara muslim, UEA menjadi negara ideal dalam mengembangkan wisata halal. Aturan berdasarkan prinsip Islam dengan sentuhan modern menjadi daya tarik negara ini. Dalam menciptakan wisata halal, UEA menerapkan aturan dengan tidak melayani permintaan alkohol, menyediakan kolam terpisah untuk laki-laki dan perempuan, serta fasilitas-fasilitas lain. 

Turki, Ranking 4 

Negara Eropa dengan jumlah penduduk Islam terbanyak, Turki, berada di peringkat empat untuk wisata hahal. Negara ini unggul dalam hal akses, berada di peringkat pertama dengan skor 230,5. Peringkat tiga dalam hal lingkungan dengan skor 215. Peringkat enam dalam hal layanan dengan skor 354,5. Namun, dalam hal komunikasi tidak masuk dalam 10 besar.

Negara ini sangat mengutamakan akses melalui konektivitas transportasi udara, dalam hal ini mendapatkan nilai sempurna 100. Kendati dikenal dengan negara sekuler, negara ini tetap memberikan layanan tempat ibadah dan mendapat nilai sempurna 100. 

Turki sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan. Untuk menarik wisatawan muslim, pengelola hotel memastikan produk dan layanan halal dengan memasang label halal, seperti hotel Islami, bersahabat dengan jilbab, liburan sesuai syariat, dan wisata halal. Hotel-hotel itu hanya menghidangkan makanan halal, juga mengharuskan pegawainya untuk berpakaian sopan. Bahkan, tayangan televisi dan situs internet dipilih sesuai dengan aturan Islam.

Saudi Arabia, Ranking 5

Peringkat lima negara dengan tujuan wisata halal diduduki oleh Saudi Arabia dengan skor 68,7. Dilihat dari tiap indikator penilaian, negara ini berada di peringkat tiga untuk layanan dengan skor 367,1 dan peringkat enam dalam hal lingkungan dengan skor 202. Namun, untuk dua indikator lainnya, akses dan komunikasi, negara ini tidak masuk dalam peringkat 10 besar. 

Masuknya negara ini dalam 10 besar negara dengan wisata halal hanya dengan menonjolkan layanan dan lingkungan. Sebagai negara Islam yang maju, negara ini mendapatkan nilai sempurna untuk layanan bandara dan tempat ibadah, dengan mendapatkan nilai sempurna 100. Untuk layanan restoran, negara ini juga sangat bagus dengan skor 95. 

Arab Saudi bercita-cita menjadi tujuan utama turis muslim dunia. Selama ini, negara ini sudah terkenal dengan kegiatan haji dan umrah. Sekarang, pemerintah sedang mengembangkan garis pantai Laut Merah Kerajaan agar menjadi lokasi wisata yang mendunia. Selain itu, juga mengembangkan situs-situs ziarah sebagai wisata sejarah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: