Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Bendungan Karalloe Terus Digenjot

Pembangunan Bendungan Karalloe Terus Digenjot Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pemerintah pusat dan pemerintah Sulsel terus menggenjot pembangunan Bendungan Karalloe. Saat ini, pembangunan megaproyek itu sudah memasuki tahap dua. Itu ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Karalloe paket II Kabupaten Gowa di Kantor Gubernur Sulsel, belum lama ini. 

Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, menyaksikan langsung penandatangan yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Karalloe, Mukhlisun; General Manager PT Nindya Karya Area Sulawesi dan Papua, Firmansyah; dan Konsultan Supervisi PT. Widya Graha Hasana, Adi Sarwoko.

Selain Sumarsono, hadir pula menyaksikan penandatanganan yakni Direktur Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air (PJSDA) Ditjen SDA, Widianto Tri Sasongko; Kepala BBWSPJ Teuku Iskandar; Kepala Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel, Andi Darmawan Bintang; dan Sekretaris Daerah Gowa Muchlis.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang melakukan pembangunan Bendungan Karalloe dengan nilai kontrak konstruksi sebesar Rp657,86 miliar, kemudian untuk supervisi Rp21,215 miliar. Proyek ini menggunakan dana APBN. Pemenang paket konstruksi adalah PT Nindya Karya (Persero), sedangkan untuk supervisi dimenangkan oleh tiga perusahaan dengan lama pengerjaan 720 hari. 

Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono mengatakan dalam kontrak kedua ini, tugas pihaknya adalah menentukan penetapan lokasi untuk proyek seluas 14,11 hektare. "Untuk penetapannya kita akan kunjungan ke sana dulu, yang kedua kita mensupervisi semua proses pengerjaan ini bersama pemerintah pusat untuk memastikan bahwa Nindya Karya ini melaksanakan tugasnya dengan baik. Berikutnya kita juga memfasilitas pemerintah daerah dalam dialogis regionalnya," kata Sumarsono. 

Megaproyek ini dibangun di Kabupaten Gowa, tapi lokasi pemanfaatannya di Kabupaten Jeneponto. Bagi Sumarsono, Gowa juga harus mendapatkan manfaat sebesar-besarnya. Dalam konteks optimalisasi fungsi antara kabupaten ini, baik Gowa, Jeneponto dan Pemerintah Provinsi Sulsel juga perlu terlibat. "Ini harus memberikan manfaat yang besar untuk kabupaten, harus ada komunikasi yang lebih intensif, mumpung masih tahapan pembangunan," harapnya. 

Seperti dijelaskan oleh PPK Bendungan Karalloe Mukhlisun, proyek ini akan rampung 16 Mei 2020 mendatang. Paket dua ini terdiri dari bendungan, serta pembangunan yang besifat mekanikal dan elektrikal. Paket satu telah progres 53% untuk pengerjaan terowongan pipa sepanjang 595 meter. "Paket satu perpanjangan dilakukan setelah Desember 2017, izin perpanjangannya sudah keluar dari Kementerian Keuangan jadi sudah selesai bulan Desember 2019, paket dua bulan 2020," sebut Mukhlisun.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, T Iskandar, mengatakan paket dua ini sama dengan paket satu, merupakan bagian dari pembangunan Bendungan Karalloe. "Jadi hari ini pencanangan kontrak kita mulai, ini terkait sebelumnya, satu kesatuan dengan paket satu yang pengerjaan sudah dimulai sejak tahun 2013," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: