Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Israel: Iran Berusaha Menaklukkan Timur Tengah

PM Israel: Iran Berusaha Menaklukkan Timur Tengah Kredit Foto: Reuters/Ronen Zvulu
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin (4/6/2018) mendesak Kanselir Jerman Angela Merkel untuk mendukung seruannya untuk menghentikan ekspansi Iran di Timur Tengah.

Dia membuat pernyataan selama pertemuannya dengan Merkel di Berlin, leg pertama perjalanan tiga hari ke Eropa.

Netanyahu juga mengatakan dia akan mencoba untuk membujuk para pemimpin Eropa dari Jerman, Perancis dan Inggris untuk menarik dukungan mereka untuk kesepakatan nuklir internasional dengan Iran dan menghentikan upayanya untuk membangun pijakan militer di Timur Tengah.

"Iran berusaha menaklukkan Timur Tengah," tuturnya pada konferensi pers bersama di Berlin, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Selasa (5/6/2018).

"Itu dilakukan di Suriah. Itu dilakukan di Yaman. Dan itu dilakukan di tempat lain," ungkap pemimpin garis keras Israel itu.

Iran sedang menjalin kekuatan di tetangga utara Israel Suriah, "dengan tujuan eksplisit menyerang kami," ujar Netanyahu, dengan menambahkan bahwa pasukan militer Iran memiliki sekitar 18.000 militan Syiah di bawah komando di Suriah.

Dia memperingatkan bahwa tidak mengekang ekspansi Iran dapat menyebabkan krisis pengungsi lain di Eropa.

"Iran ingin meningkatkan jumlah milisi tersebut menjadi 80.000 dan pada dasarnya melakukan kampanye keagamaan di sebagian besar Suriah Sunni. Ini akan mengobarkan perang agama lain," tukas Netanyahu.

"Konsekuensinya akan banyak, lebih banyak pengungsi dan Anda tahu persis ke mana mereka akan menuju," ujarnya kepada Merkel.

Netanyahu juga menggambarkan pengaruh Iran sebagai "penyebab keprihatinan," Merkel menegaskan kembali dukungan Eropa untuk perjanjian bersejarah 2015 untuk mengekang program nuklir Iran.

"Jerman tidak membatalkan perjanjian ini. Bersama dengan mitra Eropa lainnya, kami mendukungnya," katanya.

Pada akhir April, Netanyahu mengungkap file-file yang diduga diperoleh intelijen Israel dari "arsip nuklir rahasia" Iran, dengan mengatakan bahwa file-file itu membuktikan perkembangan senjata nuklir rahasia Iran.

Namun para ahli nuklir mengatakan file-file itu tidak membuktikan pelanggaran perjanjian nuklir Iran. Netanyahu telah lama melakukan lobi menentang kesepakatan nuklir. Baru-baru ini dia menemukan sekutu baru Presiden AS Donald Trump, yang menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir pada bulan Mei.

Netanyahu akan bertemu Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris pada hari Selasa, dan Perdana Menteri Inggris Theresa May pada hari Rabu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: