Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Priceza Ungkap Perilaku Belanja Online Selama Ramadan

Priceza Ungkap Perilaku Belanja Online Selama Ramadan Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform agregator, Priceza Indonesia, telah melakukan riset internal yang spesifik bertujuan mempelajari perilaku belanja online di bulan Ramadan. Studi ini mengambil data bulan Ramadan 2017 (29 Mei–19 Juni 2017). Ketika itu, Priceza mengusung kampanye bertajuk "Ramadhan #BERSAMAPriceza". 

"Ada delapan platform e-commerce yang terlibat sebagai sampel yaitu Elevenia, Lazada, Zalora, Bhinneka, MatahariMall, Berrybenka, Hijabenka, dan Blibli. Kesemua platform tersebut merilis voucher promosi khusus sehingga efektivitasnya bisa diukur," tulis Priceza dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Riset tersebut menunjukan ada tiga hal menarik yang dapat menggambarkan preferensi masyarakat Indonesia dalam berbelanja online di bulan Ramadan.

Pertama, para pembelanja lebih tertarik dengan platform yang menjual barang lintas kategori, alih-alih hanya menjual kategori spesifik. Seperti Elevenia, Lazada, dan MatahariMall yang secara virtual menjual nyaris semua barang dan mereka mendapat kunjungan yang relatif lebih banyak daripada platform lain. 

"Di sisi lain, Hijabenka dan Berrybenka yang fokus pada produk fesyen atau Bhinneka pada produk elektronik, mendapat antusiasme yang tidak sebesar platform lintas kategori sebelumnya. Kesimpulannya, masyarakat Indonesia senang berbelanja berbagai macam barang dalam satu tempat sekaligus," tulisnya kembali.

Kedua, pemilihan kata dan angka (wording) berpengaruh besar terhadap program kampanye. Pada dasarnya, pasar lebih menyukai promosi yang melibatkan angka-angka bombastis dan menarik perhatian. 

Seperti misalnya program diskon sebesar Rp10 ribu seperti yang diusung Elevenia tidak mendapat respons sebaik angka atraktif 30% dari MatahariMall atau Lazada dengan 70% yang mendominasi penggunaan voucer selama masa kampanye.

Terakhir, Priceza juga menguak bahwa tidak ada hubungan erat antara kebijakan "transaksi minimum" dengan respons pembelanja online.

"Kebijakan ini tidak menyurutkan minat belanja di bulan Ramadan yang tentunya merupakan kabar baik bagi para pelaku industri. Dengan kata lain, nampaknya masyarakat tidak ragu untuk berbelanja online dengan bujet mereka yang cukup berlimpah di bulan Ramadan," ungkap Priceza.

Menurut Co-Founder & Country Head Priceza Indonesia, Bayu Irawan, dari sisi finansial, ada peningkatan daya beli masyarakat selama bulan Ramadan. Pemberian THR, pengalokasian bujet pengeluaran lebih besar dari bulan-bulan sebelumnya, dan banyak hal lainnya yang pada akhirnya mendorong masyarakat kita untuk berbelanja.

"Termasuk pembelian produk mahal seperti gadget dan mobil. Seperti diketahui, penjualan produk otomotif selalu mencapai puncaknya di sekitar 1-2 bulan sebelum Ramadan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: