Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Bawang Merah Turun Bikin Warga Happy

Harga Bawang Merah Turun Bikin Warga Happy Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Ambon -

Warga Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), menyambut gembira turunnya harga bawang merah pada pekan ini.

Salah seorang warga Piru, Agustina, Rabu, mengatakan bawang merah saat ini dijual pedagang dengan harga Rp50.000/kg, menyusul beberapa pekan terakhir ini melonjak hingga Rp65.000.

"Syukurlah, dengan menurunnya harga bawang merah sehingga bila ke pasar bisa membeli kebutuhan lainnya," ujarnya.

Dia mengakui, harga bawang merah pernah mencapai Rp65.000/kg itu meresahkan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang beragama Islam karena membeli bumbu masak untuk kebutuhan menyiapkan masakan saat menjelang buka puasa.

"Harga Rp65 ribu itu bertahan selama beberapa pekan terakhir ini sehingga tidak bisa membeli lebih dari 1 kilogram karena harus membelanjakan kebutuhan lainnya," kata Agustina.

Padahal, lanjut dia, stok bawang merah yang dimiliki para pedagang cukup banyak.

"Siapa yang tidak resah dengan harga bawang merah semahal itu. Hal ini memengaruhi belanja bumbu masak lainnya," ujar Agustina dan menambahkan, sebelum mengalami lonjakan tajam itu ternyata bervariasi Rp30.000 - Rp35.000/Kg.

"Pusing memang karena untuk membelanjakan bumbu masak yang lain haruslah membagi uang dari hasil menjual produksi perkebunan," kata Agustina.

Ia menyebutkan harga bawang putih di pasar Piru saat ini dijual Rp45.000/Kg atau mengalami penurunan dari sebelumnya Rp48 ribu.

Bawang merah maupun putih yang dijual para pedagang di pasar itu dibeli dari pengelola toko-toko di Piru.

Pengelola toko membeli bawang merah maupun putih di Ambon sehingga membutuhkan ongkos angkutan dan buruh.

"Jadi, harga bawang di pasar itu tergantung pengelola toko menjualnya sehingga sering meresahkan masyarakat," ujar Agustina.

Dia meminta Bupati SBB, Muhammad Yasin Payapo agar melakukan pengawasan sehingga lonjakan harga bawang maupun bahan pokok masyarakat lainnya terkendali dan tidak meresahkan masyarakat, terutama umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.

Menyinggung telur ayam ras, dia menjelaskan, pedagang menjual Rp58.000/rak (30 butir) dan bervariasi Rp2.000 - Rp2.500/butir.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: