Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpar Sedih Pendapatan Pariwisata Selama Ramadan Turun

Menpar Sedih Pendapatan Pariwisata Selama Ramadan Turun Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata menerapkan strategi khusus untuk mengatasi anjloknya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama Ramadhan.

"Jumlah wisman 50 persen turun terutama untuk mayoritas Muslim dari Malaysia. Pada Bulan Ramadhan mereka tidak suka travelling," kata Menpar Arief dalam acara Buka Bersama Pesona Mudik 2018 di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan umumnya wisman Muslim di luar negeri seperti halnya di Malaysia tidak ke Indonesia tapi akan lebih memilih ke kampung asalnya.

Oleh karena itu, pihaknya menerapkan strategi dengan meluncurkan paket-paket hot deals Ramadhan dengan harga yang kompetitif dan terjangkau.

"Low season itu sebuah keniscayaam yang datang pada saat misalnya Ramadhan," katanya.

Saat "low season" tiba itulah program hot deals itu diadakan untuk menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia dalam paket hot deals yang tahun ini bertajuk Pesona Ramadhan.Atraksi wisata yang dipromosikan dalam Pesona Ramadhan ini meliputi wisata ziarah, baik ziarah kubur ke makam, maupun kunjungan ke masjid.

Aktivitas yang dilakukan selama wisata ziarah adalah mengunjungi makam-makam Islam kuno, seperti di kawasan pantai timur Sumatera, khususnya Aceh yang memiliki keunikan epitaph (batu nisan) dan epigraph (tulisan pada batu nisan) yang jarang ditemui di lokasi lain di Indonesia.

Selain di Aceh, lokasi makam para Sunan yang lebih dikenal dengan Wali Songo, seperti makam Sunan Gunung Jati (Cirebon), makam Sunan Giri dan Sunan Gresik (Gresik), makam Sunan Ampel (Surabaya), makam Sunan Drajat (Lamongan), makam Sunan Bonang (Tuban), makam Sunan Muria dan Sunan Kudus (Kudus), serta makam Sunan Kalijaga (Demak) juga menjadi destinasi favorit yang ditawarkan untuk dikunjungi dalam Pesona Wisata Ramadan 2018.


Selain mengunjungi makam, wisatawan juga akan diajak untuk mengunjungi tempat ibadah, seperti masjid, yang biasanya lokasinya terletak berdekatan dengan makam-makam Islam kuno.

Potensi jumlah kunjungan wisatawan dari wisata religi ini cukup besar.

Hal ini berdasarkan pada data 2014 yang tercatat ada 12,2 juta jumlah kunjungan wisatawan (peziarah), dimana 3.000 diantaranya merupakan wisman.

Dari jumlah itu, terjadi perputaran uang di destinasi terkait sebesar Rp3,6 triliun, dengan rata-rata jumlah pengeluaran uang wisman mencapai 450.000 dolar AS.

Jumlah kunjungan wisatawan, perputaran uang, dan pengeluaran wisman tersebut diprediksi mengalami kenaikan pada 2018 ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: