Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepatan Luas Tambah Tanam Gagal Capai Target

Percepatan Luas Tambah Tanam Gagal Capai Target Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan luas tambah tanam (LLT) padi hingga akhir tahun ini. Penambahan tersebut dimaksudkan untuk menggenjot produksi padi nasional.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan hingga Mei 2018 LTT sudah mencapai 72,69%. Namun demikian, dirinya belum cukup puas karena masih banyak daerah yang LTT-nya masih rendah dan tidak mencapai target, hanya 75,45%.

Oleh karena itu, ia akan melakukan langkah penting terhadap provinsi atau kabupaten yang tidak mencapai target, salah satunya adalah mengevaluasi kinerja dan jabatan Pj Upsus Pusat yang bertugas di wilayah tersebut.

"Jika perlu, alokasi anggaran semester kedua tahun 2018 bagi provinsi atau kabupaten yang kinerjanya rendah akan dialihkan ke provinsi atau kabupaten lain," tegas Amran di Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Beberapa upaya percepatan yang harus dilakukan adalah mencari lahan yang baru panen, yang belum diolah. Amran meminta koordinasi dilakukan dengan Dinas Pertanian, Kodim, Penyuluh, Koramil/Babinsa, dan menggerakkan mahasiswa STPP dan alumni agar segera mendistribusikan alsintan dan mengolah lahan.

Amran juga menyoroti realisasi optimalisasi pemanfaatan Alsintan (OPA) khususnya untuk Mei 2018 yang masih perlu didorong. Dalam catatannya, hingga bulan tersebut pemanfaatannya masih 74,04%, atau lebih rendah dari capaian Maret-April 2018.

"Dorong terbentuknya Brigade Kecamatan dan UPJA serta mobilisasi traktor, combine harvester, optimalkan pemanfaatan pompa air pada lokasi yang kekurangan air," jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan realisasi serap gabah (sergab) Januari hingga Mei 2018 juga dinilai masih rendah. Realisasi sampai dengan Mei 2018, sebesar 258.111 ton. Tim sergab diminta agar bekerja maksimal pada lokasi panen dengan target menyerap minimal 15% dari produksi gabah di setiap wilayah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: