Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Lebaran, Banyak Konsumen Tergiur Beli Mobil dan Smartphone

Jelang Lebaran, Banyak Konsumen Tergiur Beli Mobil dan Smartphone Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keinginan untuk tampil beda di Hari Raya dan adanya dana THR mendorong keinginan konsumen untuk membeli perangkat smartphone baru atau bahkan upgrade kendaraan.

Riset yang dilakukan Nielsen selama bulan Ramadan menemukan adanya peningkatan kepemilikan smartphone sebesar 7% dan juga rencana untuk membeli smartphone mengalami peningkatan 4 kali lipat.

"Selain itu, kepemilikan mobil meningkat 21% dan rencana untuk membeli mobil juga meningkat 3,5 kali lipat," ungkap Executive Director Media Business Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, Jakarta, kemarin (6/6/2018).

Sementara produk-produk seperti penyegar mulut, susu kental manis, teh celup, kopi instan, dan mie instan menjadi produk-produk yang muncul di setiap daftar belanja konsumen di bulan Ramadan. 

Data Nielsen Advertising Intellegence (Ad Intel) menunjukkan, perubahan pola konsumsi dan perilaku dari konsumen selama bulan Ramadan 2018 rupanya membuat para pengiklan dari kategori produk tertentu untuk menangkap peluang tersebut dengan meningkatkan aktivitas beriklannya di media. 

Berdasarkan kategori produk yang aktivitasnya meningkat pesat pada jeda iklan (commercial break) selama minggu pertama Ramadan di antaranya adalah layanan online dengan belanja iklan sebesar Rp223 miliar (meningkat 76% dibandingkan dengan periode sebelum Ramadan).

Kategori lain yang mengalami peningkatan adalah kategori jus dan sirup dengan total belanja iklan Rp101 miliar, meningkat sangat tinggi sebesar 447%. Kategori minuman siap minum juga meningkat dengan total belanja iklan Rp70 miliar, tumbuh 110%. Kategori material bangunan juga meningkat pesat dengan total belanja iklan Rp66 miliar dengan pertumbuhan mencapai 114%. 

Untuk penempatan iklan dalam program (In-Program Ads), jumlah tayangan iklan dari kategori kopi dan teh meningkat sebesar 29%, kategori komunikasi meningkat sebesar 77%, tekstil dan garmen (didominasi oleh produk sarung) meningkat sebesar 294%. Kategori material bangunan juga mengalami peningkatan sebesar 294% dan kategori produk obat antasida mengalami peningkatan hingga 1.563%. 

Jika melihat iklan radio di periode Ramadan 2017, belanja iklan yang terbesar datang dari industri layanan online sebesar Rp18,8 miliar (meningkat 46% dibandingkan periode sebelum Ramadan), kemudian disusul oleh produk kategori petroleum seperti oli dan bahan bakar kendaraan dengan peningkatan yang tinggi sebesar 240%.  

"Kategori-kategori yang mengalami peningkatan tersebut biasanya adalah yang memang berhubungan dengan kebiasaan di bulan Ramadan atau Lebaran sebagai respons dari pengiklan untuk memanfaatkan peluang yang tercipta di market. Bahkan, beberapa kategori produk seperti sirup atau sarung hanya fokus beriklan menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran sepanjang tahunnya," ungkap Hellen.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: