Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah 'Robo-Journalism' Tak Ancam Profesi Jurnalis? Ini Jawabannya

Benarkah 'Robo-Journalism' Tak Ancam Profesi Jurnalis? Ini Jawabannya Kredit Foto: Reuters/Hannibal Hanschke/Files
Warta Ekonomi, Berlin -

Penggunaan jurnalisme robot atau 'robo-journalism', atau artikel yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), tidak menimbulkan ancaman terhadap pekerjaan jurnalis itu sendiri, CEO Axel Springer asal Jerman, Mathias Doepfner mengatakan dalam sebuah paparan pada Rabu (6/6/2018).

"Apakah ini akan mengambil pekerjaan jurnalis? Apa yang bisa kita lihat adalah kebalikannya. Kita sekarang dapat melakukan hal-hal yang kita tidak pernah mampu di hari-hari analog ketika kita hanya bisa bergantung pada tim besar jurnalis," Mathias Doepfner mengatakan kepada teknologi NOAH konferensi, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia, Kamis (7/6/2018).

Banyak perusahaan media besar, termasuk Thomson Reuters, sedang bereksperimen dengan penggunaan kecerdasan buatan untuk mengotomatisasi produksi beberapa artikel yang memiliki data yang masif.

Springer, penerbit surat kabar Jerman, Bild dan Die Welt, menggunakan jurnalisme otomatis untuk menambah liputan pertandingan sepak bola dari kasta bawah liga Jerman.

"Penawaran kami lebih luas, itu menarik lebih banyak pembaca dan tidak membunuh pekerjaan wartawan yang ada. Bahkan menstabilkan mereka," ungkap Doepfner.

Springer, yang menghasilkan empat per lima dari keuntungan intinya dari digital, membukukan kenaikan dua digit di kuartal pertama. Springer juga melaporkan total 2.867 jurnalis di 2017 dengan 2.888 pada tahun 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: