Jalankan Nilai-Nilai Pancasila untuk Persatuan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan pentingnya pengamalan pancasila dan pemahaman Bhineka Tunggal Ika. Peristiwa bom bunuh diri yang mengguncang Surabaya belum lama ini, menurut kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, muncul akibat dari terorisme yang memunculkan sikap bermusuhan dan nihilnya nilai persatuan Indonesia dalam Pancasila. 

“Saya tidak pingin ngapalin Pancasila, tapi saya ingin menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” ujar Tri Risma Harini dalam peringatan 73 Tahun Pancasila dan 117 Tahun Bung Karno, di Kantor Pos Surabaya Rabu (6/6/2018). 

Perwakilan komunitas Jas Merah, Rieke Diah Pitaloka yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Pancasila adalah alat pemersatu rakyat Indonesia yang berwarna-warni. Kemerdekaan Indonesia juga diraih melalui persatuan. Dan sampai kapanpun Pancasila yang dapat mengutuhkan negara Indonesia dan menyelamatkan negara dari perpecahan. 

“Kejadian akhir-akhir ini membuktikan sejelas-jelasnya bahwa jikalau tidak di atas dasar Pancasila, kita sudah terpecah belah,” ujar Rieke. 

Edi Santosa Direktur Keuangan dan Umum PT Pos Indonesia menyampaikan, PT Pos Indonesia menjadi satu-satunya lembaga yang mempunyai kantor di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sehingga secara tidak langsung turut menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. 

“Kantor Pos ada sebagai bentuk eksistensi keberadaan negeri kita Indonesia,” ujar Edi. 

Kegiatan ini juga diikuti dengan pembukaan Pameran Tjamkan Pantja Sila ini yang didukung oleh PT Pos Indonesia dan ANRI. Selain Pameran Arsip Bung Karno Bapak Bangsa, peringatan ini juga disertai dengan pembagian Prangko Bung Karno di Sidang BPUPK. Prangko Tulisan Tangan Bung Karno Tjamkan Pantja Sila dan Sampul Peringatan 73 Tahun lahirnya Pancasila itu dibagikan secara gratis. 

Kepala ANRI mengatakan, pameran tersebut diharapkan dapat mempertebal rasa persatuan dan pemahaman Pancasila. Tiap-tiap rakyat Indonesia harus menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, hanya di atas Lima Pancasila, bukan atas ideologi-ideologi yang lain.