Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Usaha Telkom Dukung Keberagaman Gender di Lingkungan Kerja

Anak Usaha Telkom Dukung Keberagaman Gender di Lingkungan Kerja Kredit Foto: Telkomtelstra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yakni PT TelkomTelstra bersama dengan Coca-Cola Amatil membuat Indonesian Women's Forum 2018. 

Pasalnya, perusahaan-perusahaan yang mengutamakan keberagaman gender tenaga kerja berpotensi memperoleh keuntungan finansial khusus dibanding perusahaan yang menyepelekan prinsip keberagaman gender. Berbagai keuntungan finansial itu antara lain peningkatan kualitas kinerja organisasi, perluasan jangkauan talenta sumber daya manusia, kepuasan pegawai, inovasi dan kreativitas, efektivitas pembuatan keputusan, serta perbaikan citra perusahaan itu sendiri.

Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan dalam forum diskusi Indonesian Women's Forum 2018 yang digelar di Jakarta. Forum diskusi itu merupakan kerja sama antara Coca-Cola Amatil Indonesia dan Telkomtelstra dengan perusahan maupun organisasi yang berjejaring dengan kedua perusaahaan tersebut.

Pada tahun ini, diskusi Indonesian Women's Forum 2018 mengangkat tema keberagaman gender dalam situasi kerja secara umum di perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kepedulian akan pentingnya mendukung keberagaman gender di perusahaan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, mengapresiasi inisiatif Telkomtelstra dan Coca-Cola Amatil membuat Indonesian Women's Forum 2018 untuk mendukung Indonesia mencapai Sustainable Development Goals, khususnya nomor 5.1 terkait women and gender equality.

"Melihat hal-hal yang sudah dilakukan oleh Telkomtelstra dan Coca-Cola Amatil ini, seharusnya kita bisa menggunakannya sebagai role model untuk memberikan inspirasi kepada perusahaan-perusahaan lain di Indonesia terkait topik penting ini," kata Yohana.

Dia juga setuju jika kegiatan seperti ini dijadikan agenda tahunan. "Saya setuju dan siap mendukung dan mendampingi," paparnya.

Forum diskusi tahun ini menyoroti permasalahan mendasar bahwa rerusahaan di Indonesia belum seluruhnya menerapkan kebijakan keberagaman gender di dunia kerja dengan tepat sasaran dan efektif, padahal hal ini memberikan banyak manfaat kepada perusahaan.

Patut disadari bahwa perusahaan yang berada di posisi 25% teratas dalam keberagaman gender memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempunyai keuntungan finansial di atas rata-rata.

"Adanya keberagaman gender sebenarnya dapat meningkatkan kinerja organisasi karena perusahaan dapat memperluas jangkauan talent sumber daya manusia, meningkatkan kepuasan pegawai, meningkatkan inovasi dan kreativitas, meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan, serta memperkuat citra perusahaan itu sendiri," ujar Presiden Direktur dan CEO TelkomTelstra, Erik Meijer.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar perempuan dalam dunia kerja sering kali merasa tidak bisa berkembang, mendapatkan kesempatan, dan dipromosikan untuk jenjang karier yang lebih tinggi karena gender mereka. Di sisi lain, banyak laki-laki di dunia kerja yang tidak memahami situasi perempuan di dunia kerja sehingga mereka belum mempunyai komitmen terhadap isu keberagaman gender. Padahal, isu ini tidak dapat dibicarakan apabila tidak mengikutsertakan peran laki-laki di dalamnya.

Berdasarkan forum group discussion yang dilakukan di dalam Indonesian Women's Forum 2018, ditentukan enam poin rekomendasi kebijakan yang dapat diaplikasikan oleh perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan keberagaman gender di lingkungan kerja.

Rekomendasi jangka pendek antara lain pertama, keberagaman gender menjadi salah satu komitmen perusahaan dengan target dan strategi yang terukur. Kedua, proses rekrutmen dan promosi transparan dengan metodologi dan kriteria yang sudah diumumkan. Ketiga, menerapkan waktu kerja yang fleksibel, baik waktu dan tempat, dengan membangun sistem pendukung yang terintegrasi baik dalam pengawasan, pengukuran target, dan fasilitas pendukung yang jelas (tergantung dengan jenis pekerjaan).

Sementara rekomendasi jangka panjang antara lain pertama, dalam jangka waktu enam bulan, dibentuk "Satuan Kerja Anti Pelecehan" yang disponsori dan dipimpin oleh pengambil keputusan (leadership team) dan HR untuk membuat komunitas internal. Kedua, menjadikan "Support Gender Diversity" sebagai salah satu KPI untuk setiap manajer. Ketiga, adanya program perusahaan yang berhubungan dengan keberagaman gender yang dapat diturunkan ke dalam KPI karyawan, kemudian dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal dalam bentuk annual report, tapi KPI tersebut harus melalui proses penilaian terlebih dahulu.

"Kami juga berada di sini karena belajar dari pengalaman sendiri," kata Direktur Public Affairs and Communications Coca-Cola Amatil Indonesia, Lucia Karina.

Dia menceritakan berbagai program yang telah dijalankan perusahaan minuman tersebut untuk mendukung keberagaman gender.

 

"Forum seperti IWF diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran antar organisasi dan perusahaan di Indonesia untuk terus memajukan keberagaman gender. Kami percaya bahwa keberagaman gender dapat berkembang lebih cepat jika kita kejar bersama-sama," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: