Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Anggota DK PBB, Posisi Indonesia Bisa Sangat Strategis

Jadi Anggota DK PBB, Posisi Indonesia Bisa Sangat Strategis Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo mengemukakan, setelah berhasil menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), posisi Indonesia bisa sangat strategis dalam memberikan perimbangan politik luar negeri yang bebas dan aktif selama ini.

"Apalagi semenjak munculnya Poros Amerika Serikat dan Korea Utara, maka Indonesia sebagai kekuatan negara berkembang harus bisa memperoleh manfaat, baik secara eksternal maupun internal," katanya di Jakarta, Sabtu (9/6/2018).

Selaku anggota Komisi I DPR RI, dia mendorong empat komitmen Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) ini bisa dilaksanakan dengan baik. Pertama adalah memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global. Kemudian menguatkan sinergitas antarnegara-negara dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian.

Selanjutnya Indonesia akan mendorong terbentuknya "global comprehensive approach" untuk memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme. Terakhir, Indonesia juga akan mendorong kemitraan global agar tercapai sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan.

"Kemitraan global yang kuat dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas tentunya akan berkontribusi pencapaian agenda pembangunan PBB 2030," kata politisi Partai Demokrat itu.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2020 melalui pemungutan suara atau voting di Majelis Umum PBB.

"Alhamdulillah di dalam Majelis Umum PBB, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB mewakili kawasan Asia-Pasifik menggantikan Kazakhstan yang masa keanggotaannya akan berakhir pada akhir 2018," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melalui konferensi video langsung.

Indonesia memenangi kursi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk grup kawasan Asia-Pasifik melalui proses pemilihan di Majelis Umum PBB yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada Jumat (8/6/2018) pagi waktu setempat.

Setelah terpilih, Indonesia akan resmi mengisi kursi DK PBB tersebut terhitung 1 Januari 2019. "Melalui proses pemilihan tertutup di Majelis Umum PBB, Indonesia berhasil meraih 144 suara," ujar Menlu Retno.

Indonesia berhasil terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020 dengan mengalahkan Maladewa dengan perolehan 144 suara dari 190 negara anggota PBB yang memberikan suara dalam acara pemilihan di Markas Besar PBB itu. Sementara Maladewa hanya memperoleh 46 suara.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020 bersama empat negara anggota PBB lainnya, yakni Afrika Selatan untuk grup kawasan Afrika, Republik Dominika untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia serta Jerman dan Belgia untuk kawasan Eropa Barat dan negara lain.

Indonesia sebelumnya pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008.

Kampanye Indonesia untuk DK PBB telah dimulai sejak peluncurannya pada 2016 di New York dan selalu mengusung prioritas Indonesia untuk menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, memastikan sinergi antara melanggengkan perdamaian dan agenda pembangunan berkelanjutan dan memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme. (Ant)

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: