Arus Mudik: Penumpang Jalur Laut Riau Meningkat 300 Persen

Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru menyatakan jumlah penumpang yang menggunakan jalur laut pada arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriyah di Riau melalui Pelabuhan Sei Duku, meningkat 300 persen.

"Peningkatan penumpang jalur laut sudah mulai tampak sejak Kamis (7/6) dan Jumat (8/6) kemaren, " kata Kepala UPTD Pelabuhan Sungai Duku Dishubkomimfo Pekanbaru Joniansyah di Pekanbaru, Sabtu (9/6/2018).

Joniansyah menjelaskan kalau saat normal jumlah penumpang yang menggunakan angkutan kapal lewat Sei Duku baik kedatangan maupun keberangkatan rata-rata mencapai 200 orang perhari. Kini jumlahnya naik tajam mencapai 700-750 sehari untuk kedatangan dan keberangkatan.

Menurut dia peningkatan terjadi bagi penumpang yang datang maupun yang akan berangkat di Pelabuhan Sei Duku, Pekanbaru.

"Sejak Kamis (7/6) kemaren jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Sei Duku tercatatmencapai 734 orang dengan rincian yang datang 469 sementara yang berangkat dari Pekanbaru 265 penumpang, " ujarnya.

Peningkatan itu sebut dia terjadi lebih dini dari perkiraan sebelumnya karena libur bersama baru dimulai Sabtu hari ini.

Namun ia menambahkan pihaknya belum bisa memperkirakan kapan Puncak arus balik karena Idul Fitri 1439 Hijriyah masih enam hari lagi yakni tepatnya tanggal 15 Juni.

"Puncak arus mudik jalur laut belum bisa di prediksi bisa hari ini atau besok bahkan mungkin juga H-2," tegasnya.

Namun intinya pihaknya sudah siap siaga dengan dibukanya posko mudik di Pelabuhan Sei Duku Pekannaru, dan armada angkutan yang akan digunakan.

Sementara itu Kepala Bidang Angkutan Darat Dishubkomimfo Pekanbaru menyatakan untuk arus mudik jalur laut di Pelabuhan Sei Duku, pihaknya tidak ada penambahan armada kapa.

Menurut Sunarko enam kapal yang beroperasi melalui Pelabuhan Sei Duku saat hari biasa sejauh ini jumlahnya sama. Hanya jumlah penumpang yang naik.

"Setahu saya kapal yang beroperasi masih sama enam ke Perawang, Siak, Selatpanjang dan Bengkalis," imbuhnya. (Ant)