Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdagangan Luar Negeri Kaltim Surplus US$4,43 M

Perdagangan Luar Negeri Kaltim Surplus US$4,43 M Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Samarinda -

Perdagangan luar negeri Provinsi Kalimantan Timur dari dan ke sejumlah negara tujuan pada Januari-April 2018 mengalami surplus US$4,43 miliar, setara dengan Rp60,69 triliun jika 1 dolar rata-rata sama dengan Rp13.700.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto, mengatakan bahwa surplus (keuntungan) sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor ke sejumlah negara tujuan senilai US$5,89 miliar dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai US$1,46 miliar.

"Nilai ekspor sebesar itu terdiri atas bahan bakar mineral berupa migas sebesar 1,23 miliar dolar, kemudian bahan bakar mineral nonmigas yang di dalamnya ada batubara dengan nilai US$4,47 miliar," tutur Atqo, Minggu (10/6/2018).

Sedangkan komoditas nonmigas, selain bahan bakar mineral yang diekspor Kaltim, antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati senilai US$188,77 juta, ekspor pupuk senilai US$33,99 juta, ekspor bahan kimia anorganik sebesar US$81,16 juta.

Kemudian, ekspor kayu dan barang dari kayu US$41,47 juta; bahan kimia organik US$29,56 juta; reaktor nuklir, ketel, mesin, dan peralatan mekanis US$2,54 juta; aneka produk kimia US$1,53 juta, dan ekspor barang dari besi atau baja senilai US$950 ribu.

"Adapun beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor oleh Kaltim pada Januari-April 2018, untuk komoditas migas antara lain ke Jepang senilai US$551,9 juta, ke Tiongkok US$152,55 juta, ke Taiwan US$118,62 juta, dan ekspor migas ke Australia senilai US$39,11 juta," ujarnya.

Untuk ekspor nonmigas antara lain ke India senilai US$1,07 miliar, Tiongkok US$1,24 miliar, Korea Selatan US$562,84 juta, Jepang US$460,08 juta, Malaysia US$327,55 juta, Filipina US$297,91 juta, dan ekspor nonmigas ke Thailand senilai US$177,29 juta.

Sedangkan untuk impor dari negara penghasil yang senilai 1,46 miliar dolar AS, antara lain migas dari Nigeria senilai US$366,4 juta, dari Azerbaijan senilai US$232,23 juta, dari Korea Selatan US$132,99 juta, dan dari Malaysia senilai 60,30 juta.

"Untuk impor komoditas nonmigas antara lain dari Jepang senilai US$46,13 juta, dari Malaysia US$44,9 juta, dari Singapura US$52,34 juta, dari Amerika Serikat dengan nilai US$47,15 juta," kata Atqo.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: