Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Singapura Kerja Sama Ketenagakerjaan Industri 4.0

Indonesia-Singapura Kerja Sama Ketenagakerjaan Industri 4.0 Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Singapura menyepakati kerja sama mengantisipasi dampak ketenagakerjaan dari revolusi digital. Kerja sama ini disepakati Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, dan Menteri Tenaga Kerja Singapura, Josephine Teo, dalam pertemuan bilateral di sela-sela sidang perburuhan ILO di Jenewa, Swiss, Jumat (8/6/2018).

Hanif menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Singapura yang selama ini telah bekerja sama dengan Indonesia dalam hal ketenagakerjaan melalui Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic. 

"Indonesia berharap kerja sama peningkatan skill pekerja harus terus ditingkatkan guna mengantisipasi dampak revolusi industri 4.0," kata Hanif.

Ia juga menambahkan, Indonesia berharap kerja sama melakukan pemetaan transformasi sebagai respons terhadap digitalisasi dan industri 4.0.

"Indonesia ingin melihat pengalaman yang telah dilakulan Singapura," tegasnya.

Selain itu, Indonesia juga meminta Singapura bertukar pengalaman dalam menjalankan skema pembiayaan peningkatan keterampilan bagi pekerja (skills development fund).

Sementara Menteri Tenaga Kerja Singapura, Josephine Teo, mengatakan, kedua negara sangat menyadari dampak digitalisasi industri atau yang lazim disebut revolusi industri 4.0 yang banyak menghilangkan jenis pekerjaan konvensional. Namun, pada saat yang sama akan menghadirkan banyak jenis pekerjaan baru di masa mendatang. Oleh karenanya, diperlukan pemetaan jenis pekerjaan yang akan muncul di masa mendatang.

"Singapura membuka diri bekerja sama dan berbagi pengalaman dalam memetakan future of work," kata Josephine. 

Menurutnya, dalam mengantisipasi dampak industri digital, Singapura telah memperkenalkan konsep industrial map dan profesional engagement di mana setiap industri memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan jenis pekerjaan. Untuk itu, keberadaan pelatihan di setiap perusahaan menjadi sangat penting.

"Dengan pelatihan akan diketahui kebutuhan jenis pekerjaan. Karena itulah cermin kebutuhan pekerjaan di setiap perusahaan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: