Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Korsel Skeptis Terkait KTT Trump-Kim Jong Un?

Warga Korsel Skeptis Terkait KTT Trump-Kim Jong Un? Kredit Foto: Min Won-Ki
Warta Ekonomi, Seoul -

Warga Korea Selatan di Seoul memiliki pandangan berbeda tentang KTT AS-Korea Utara pada Selasa (12/6/2018) antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura.

Lebih dari 2.500 wartawan dari seluruh dunia telah mendarat di Singapura untuk agenda KTT tersebut, dan beberapa warga Korea Selatan optimis jika pembicaraan akan membawa perdamaian di Semenanjung Korea.

Konflik antar-Korea pada 1950-1953 berhenti dengan gencatan senjata dengan perjanjian damai, dengan meninggalkan kedua belah pihak secara teknis berperang, dan Presiden AS Trump mengatakan pekan lalu bahwa itu akan menjadi salah satu isu yang akan dibahas pada pertemuan bersejarah.

Seperti dilansir Channel NewsAsia, Senin (11/6/2018) seorang wanita warga Korea Selatan berbicara untuk mengatakan: "Tentu saja, tidak semuanya bisa diselesaikan secara positif, tetapi kenyataan bahwa kita mulai melihat perubahan ini dari Korea Utara, saya mengharapkan mereka memiliki dampak positif di Semenanjung Korea," ujarnya.

Beberapa percaya bahwa Kim tulus dalam keinginannya untuk mereformasi Korea Utara dan akan menjadi salah satu isu yang akan dibahas pada pertemuan bersejarah.

Seorang warga Korea Selatan berkata: “Saya dulu menganggap Kim Jong Un sebagai orang yang hanya ada di media, tetapi sekarang, rasanya seperti orang yang nyata yang benar-benar ada. Saya merasa seperti saya mengenalnya lebih baik sekarang,” tukasnya.

"Saya memandangnya sebagai diktator aneh, tetapi sepertinya dia memiliki kemauan untuk mereformasi negaranya," tutur warga Korsel lain.

Namun, ada pihak lain yang tetap skeptis bahwa pertemuan itu akan menghasilkan sebuah denuklirisasi, atau bahkan menghasilkan perdamaian di Semenanjung Korea.

Seorang wanita warga Korea Selatan berkata: “Saya sedikit takut, karena diskusi tentang penyatuan ini berkembang sangat cepat. Kedua Korea sudah begitu berbeda satu sama lain, dan dengan Amerika Serikat terlibat, sekarang ada tiga pihak yang berbeda. Itu membuatku khawatir sedikit,” ungkapnya.

Seorang Korea Selatan yang sudah tua juga berkata: “Sejauh yang saya tahu, penyatuan tidak akan pernah terjadi. Bahkan jika itu terjadi setelah pertemuan puncak, warga Korea Selatan harus menjadi orang yang membayar untuk memberi makan mereka di Korea Utara. Adakah sesuatu yang baik yang bisa datang dari ini? ”

Sentimen-sentimennya diulang oleh komentar dari warga Korsel lainnya yang berkata: “Korea Selatan biasanya memberi banyak uang untuk membantu Korea Utara, yang hanya digunakan untuk mengembangkan begitu banyak senjata nuklir. Warga Korea Selatan merasa sangat khawatir tentang senjata nuklir Korea Utara. Jadi jujur ??saja, saya pribadi tidak mempercayai Kim Jong Un sama sekali,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: