Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK Sebut Jepang Minta Kesempatan Investasi Lebih Besar

JK Sebut Jepang Minta Kesempatan Investasi Lebih Besar Kredit Foto: Jubir Wapres RI
Warta Ekonomi, Tokyo -

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Tokyo, Rabu (13/6/2018) mengatakan Pemerintah Jepang meminta kesempatan lebih besar untuk berinvestasi di Indonesia dengan bekerja sama di bidang industri otomotif dan perdagangan.

"Tidak banyak sebenarnya, hanya minta diberikan kesempatan yang lebih besar. Jadi mereka tetap memperbesar investasi di Indonesia, dan malah cenderung untuk menambah kelompok-kelompok investasi," kata Wapres Jusuf Kalla di Tokyo, Rabu (13/6/2018).

Wapres Jusuf Kalla berada di Tokyo, Jepang untuk menghadiri acara The 24th International Conference on the Future of Asia di Hotel Imperial Tokyo, Jepang sejak Senin (11/6) hingga Rabu (13/6/2018).

Dalam rangkaian acara tersebut, selain menyampaikan pidato, Wapres Kalla juga menerima sejumlah kunjungan kehormatan dari Deputi Perdana Menteri Vietnam Truong Hoa Binh, MUFG Bank, Marubeni Corporation, Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) dan Menteri Pembangunan Ekonomi, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru David Parker.

Wapres mengatakan hampir semua relasi tersebut mengutarakan keinginannya untuk meningkatkan investasi dan memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia. MUFG Bank, lanjutnya, telah menawarkan diri untuk menggandeng usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia untuk mendukung industri kecil dan menengah di Tanah Air. 

"Jadi sebenarnya Jepang melihat kita dalam dua hal, yakni potensi pasar yang besar dan potensi tenaga kerja yang besar. Semuanya begitu keingingannya, meningkatkan investasi. Tidak ada yang menyampaikan keluhannya," jelasnya.

Pola pikir Pemerintah dan pengusaha swasta Jepang dalam berinvestasi mulai bergeser. Dahulu, investasi Jepang di Indonesia didasarkan sesuai dengan keinginan pemberi modal. Kini, investasi tersebut dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Bagi mereka itu investasi sesuai kebutuhan, tidak mensyaratkan apa-apa. Jadi terbalik pemikirannya, bukan 'saya butuh ini' tetapi 'apa yang dibutuhkan Indonesia'. Mereka sistemnya begitu," tuturnya.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Menteri Parker, Wapres mengatakan bahwa Selandia Baru ingin menawarkan produk daging dan susu sapi ke Indonesia, untuk semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara. Terkait akan hal itu, Wapres Kalla mempersilakan Selandia Baru untuk meningkatkan investasinya di bidang perdagangan hewan ternak dan olahannya, namun harus siap bersaing dengan negara-negara yang telah lebih dulu mengekspor daging sapi ke Indonesia.

"Selandia Baru juga ingin meningkatkan perdagangan, contohnya mereka kan ada susu, daging sapi dan biri-biri. Mereka menawarkan pasar itu. Saya bilang ya 'silakan bersaing dengan Australia, Brasil dan India. jadi mereka harus bersaing," ujarnya.

Selain di bidang perdagangan produk hewan ternak, Selandia Baru juga menawarkan teknologi di bidang panas bumi atau geothermal. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: