Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Butuh Tambahan 125 Ton Ikan Indonesia

China Butuh Tambahan 125 Ton Ikan Indonesia Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Beijing -

China membutuhkan tambahan 125 ton ikan laut dari Indonesia seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat setempat.

"Besarnya kebutuhan itu sudah mereka sampaikan saat kami mengikuti pameran ikan di Fuzhou (Provinsi Fujian) pada 1-3 Juni 2018," kata Presiden Komisaris PT Lumen, Setio Lelono, di Beijing, beberapa waktu lalu.

Ia memerinci kebutuhan ikan laut itu terdiri atas 20 ton jenis layur, 85 ton kakap merah, dan 20 ton tengiri. "Orang China suka dengan ketiga jenis ikan itu, terutama layur seperti yang disampaikan Wali Kota Fuzhou kepada kami," ujarnya.

Bahkan, pada saat pameran banyak pengunjung yang menyatakan minatnya untuk membeli langsung ketiga jenis ikan yang populasinya paling banyak berada wilayah Indonesia timur. Namun pameran yang berlangsung di wilayah tenggara China itu bukan ajang transaksi jual beli secara langsung sehingga Lumen tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

Direktur Utama PT Lumen, Rasnius Pasaribu, menambahkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih bernegosiasi dengan importir dari China mengenai mekanisme pembayaran.

"Mereka minta pembayaran 50% dulu, sisanya dilunasi saat barang sudah tiba di China. Sementara kami menginginkan pembayaran tunai saat ikan sudah masuk kapal dan hendak diberangkatkan ke China," ujarnya.

Sekitar 70% ikan laut yang dikonsumsi masyarakat China sampai saat ini dicukupi oleh Indonesia. Lumen yang memiliki gudang penyimpanan berpendingin di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak telah mengekspor berbagai jenis ikan laut ke Vietnam dan beberapa negara di Eropa.

"Saat ini kami ingin memperluas ekspor hingga China dengan mekanisme pembayaran sesuai keinginan kami," kata Rasnius.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: