Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Akui Belum Dapat Manifes dan Surat Izin Berlayar KM Sinar Bangun

Menhub Akui Belum Dapat Manifes dan Surat Izin Berlayar KM Sinar Bangun Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Bogor -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Pemerintah sudah membuat tim untuk menangani kecelakaan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun.

"Kami melakukan upaya-upaya dengan membuat tim, pertama tim pencarian pertolongan yang penanggungjawabnya dari Basarnas, ditambah dengan pihak kepolisian, TNI, dari unsur daerah," kata Budi Karya di Istana Bogor, Rabu (20/6/2018).

Dia menambahkan jika pihaknya telah membagi keseluruhan tim berdasarkan tupoksinya masing-masing.

"Tim pencari fakta yaitu dari KNKT yang berusaha mencari tentang penyebab kecelakaan, tim selanjutnya tim penanganan korban yaitu tim yang melakukan penanganan terhadap korban meninggal dunia atau selamat," tambah Budi Karya.

Tim keempat adalah tim pemulangan korban.

"Kalau ada beberapa korban yang harus dipulangkan atau meninggal ada tim khusus dan terakhir tim media," ungkap Budi.

Tim-tim tersebut akan bekerja selama tujuh hari pascakecelakaan dan dapat diperpanjang selama tiga hari.

"Selanjutnya seperti yang disampaikan bapak Presiden kita akan melakukan audit yang dilakukan oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan audit akan menjadi dasar untuk melakukan evaluasi tentang tata laksana dan bagaimana mengatur suatu pelayaran ini lebih baik," tambah Budi Karya.

Menhub juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah belum memiliki manifes penumpang yang seharusnya hanya berkapasitas 43 orang itu.

"Menurut pengalaman saya, satu kapal yang punya kapasitas tertentu kalau diisi dua kali lipat saja penuh sekali, tanpa bermaksud apa-apa kalau penumpang yang diangkut 200 orang, entah benar atau salah, tapi saat ini kami memang belum mendapat manifes dan surat izin berlayar, kami tugaskan KNKT mencari data itu baik administratif maupun dari saksi-saksi yang ada," ungkap Budi Karya.

Ketika kecelakaan terjadi, dilaporkan ada angin bertiup sangat kencang dan ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi sedangkan kapal mengangkut penumpang yang diperkirakan lebih dari 200 orang termasuk sepeda motor yang cukup banyak. Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan adalah 21 orang dengan rincian 19 orang ditemukan hidup dan 3 orang telah meninggal.

Namun tidak ada manifes kapal yang hanya mampu bermuatan 43 penumpang itu, hingga saat ini total diperkirakan ada 192 orang yang berada dalam kapal tersebut.

Kapal Kayu KM Sinar Bangun yang berkapasitas 43 penumpang dengan kekuatan 35 GT dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: