Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melacak Asal-usul Tradisi Halal bi Halal versi Ketua PBNU

Melacak Asal-usul Tradisi Halal bi Halal versi Ketua PBNU Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Blitar -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan tradisi halal bi halal merupakan buah usulan dari kaum nahdilyin. Ceritanya saat salahsatu pendiri NU Kyai Wahab Hasbullah memberikan gagasan itu kepada Bung Karno. Itu merupakan bukti antara hubungan NU dan Soekarno lumayan dekat.

"Sampai-sampai nama acara silaturahim setiap Lebaran namanya halal bi halal itu usulan Kiai Wahab kepada Bung Karno. Orang Arab gak ngerti apa itu halal bi halal, karena gak ada di Arab. Adanya di Islam Nusantara," kata Said dalam Perayaan Puncak Haul Ke-48 Bung Karno, di Blitar, Jatim, Rabu (20/6).

Halal bi halal, lanjut dia, maksudnya silaturahim saling memaafkan. Bung Karno menyetujui acara silaturahim semua pemimpinnya bertemu saling memaafkan. HHal lain adalah saat NU memberikan gelar Waliyyul Amri Ad-Dharuri bi As-Syaukah (pemimpin pemerintahan di masa darurat) oleh NU kepada Bung Karno pada Muktamar di Surabaya pada 1954.

"(Bung Karno) Pemimpin yang sah menurut syariat Islam. Oleh karena itu pemberontakan yang menentang Soekarno, seperti DI/TII atau manapun, dianggap bughot oleh NU, karena melawan pemerintahan yang sah," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: