Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komentar Hawkish Powell Perburuk Kondisi Emas

Komentar Hawkish Powell Perburuk Kondisi Emas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emas terpukul berkali-kali oleh dolar yang menguat secara umum di hampir sepanjang pekan perdagangan ini.

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga, menuturkan, komentar hawkish Jerome Powell yang mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga AS tahun ini di Forum ECB semakin memperburuk keadaan logam mulia ini. Harga emas terperosok hingga mencapai level terendah untuk 6 bulan.

"Kita mungkin mengira bahwa situasi perdagangan internasional yang semakin tegang dapat membuat emas menguat, tapi nyatanya harga emas tetap tertekan," tutur Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Menurut Lukman, ketidakpastian karena ketegangan perdagangan global mungkin mengangkat harga emas di masa mendatang, tapi investor sepertinya lebih khawatir dengan apresiasi dolar dan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed.

"Dari sisi teknis saja, emas sangat bearish di grafik harian. Penurunan berkelanjutan di bawah US$1280 dapat membuka jalan menuju US$1260," tutur Lukman.

Lukman melanjutkan, dolar menguat ke level tertinggi tahunan karena ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga AS setidaknya dua kali lagi tahun ini. Di samping faktor fundamental, aspek teknis tetap sangat bullish.

Harga mendekati level tertinggi 11 bulan pada saat laporan ini dituliskan. Secara konsisten, ditemukan level tertinggi yang lebih tinggi (HH) dan level terendah yang lebih tinggi (HL), sementara harga secara tegas berada di atas 200 SMA harian.

"Penutupan harian yang tegas di bawah 95.00 dapat menyebabkan apresiasi lebih lanjut menuju 95.35 kemudian 96.00," imbuh Lukman.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: