Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakde Karwo: UMKM Jadi Backbone Perekonomian Jatim

Pakde Karwo: UMKM Jadi Backbone Perekonomian Jatim Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi backbone perekonomian Jatim. Hal tersebut bisa terlihat pada fakta empiris di lapangan. Diantaranya adalah kinerja Industri pengolahan dalam lima tahun terakhir share terhadap nasional semakin meningkat, dari 19,91% pada tahun 2013 meningkat menjadi 21,70% pada tahun 2017.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, bahwa empat tahun terakhir kontribusi sub-sektor Industri Makanan dan Minuman rata–rata sebesar 31,69%, sub sektor Pengolahan Tembakau rata–rata sebesar 26,63%, dan Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional rata–rata sebesar 8,03%.

“Dengan didukung oleh pertumbuhan yang tinggi, semakin menguatkan konklusi bahwa Provinsi Industri menjadi syarat bagi daerah untuk cepat menjadi sejahtera dan saya yakin Jawa Timur dapat mencapainya,” tegas Soekarwo saat Peluncuran PPh Final UMKM 0,5 oleh Presiden Joko Widodo di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (22/6/2018).

Gubernur Jatim ini menambahkan pada tahun 2008 telah dilakukan survei jumlah UMKM, yaitu sebanyak 4,2 juta UMKM yang ada di Jatim. Seiring dengan pertumbuhan positif sektor industri pengolahan dan perdagangan maka mendorong pertumbuhan populasi UMKM di Jawa Timur.

“Hal ini terbukti pada hasil Survei Ekonomi Sosial Nasional (Susenas) pada tahun 2012 populasi UMKM di Jatim meningkat menjadi 6,8 Juta yang terdiri dari 4,1 juta UMKM sektor pertanian dan 2,7 Juta UMKM Non Pertanian,” kata Pakde Karwo sapaannya.

Selanjutnya kata Pakde Karwo, pada Sensus Ekonomi yang dilakukan secara serentak tahun 2016 menunjukkan bahwa populasi UMKM Jatim mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan 4,61 Juta UMKM Non Pertanian dan 4,98 Juta UMKM Pertanian sehingga berjumlah 9,59 juta UMKM. Hal ini menunjukkan pesatnya pertumbuhan UMKM sekaligus besarnya kontribusi UMKM sebagai sumber pendapatan utama masyarakat di Jatim yang tentunya berperan penting pula terhadap penyerapan tenaga kerja di Jatim.

Kemudian, Angkatan Kerja Jatim  tahun 2016 adalah 20,16 Juta dengan penyerapan tenaga kerja dari UMKM Non Pertanian sebanyak 13,97 Juta, UMKM Pertanian 4,98 Juta. Sehingga total penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 18,95 juta, tenaga kerja usaha besar 373.294 orang dan Pengangguran 838.496 orang (4,21%).

Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Jatim juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2012 UMKM berkontribusi terhadap PDRB Jawa Timur tahun 2012 sebesar 54,98%.

 “Dengan asumsi ceteris paribus, maka kontribusi UMKM terhadap PDRB Jawa Timur tahun 2016 sebesar 57,52 persen,” ungkap Pakde Karwo.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: