Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebaran 2018, Garuda Klaim Load Factor Tembus 80%

Lebaran 2018, Garuda Klaim Load Factor Tembus 80% Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Garuda Indonesia Cabang Pekanbaru mengklaim tingkat keterisian penumpang atau load factor menembus lebih 80% pada musim arus balik Idul Fitri 1439 H.

General Manager Garuda Indonesia Cabang Pekanbaru, Agung Anugrah, menuturkan, tahun ini tingkat keterisian Garuda Pekanbaru meningkat dibandingkan tahun lalu pada momen yang sama. Peningkatan ini terjadi karena momen Idul Fitri 1439 H liburnya panjang diberikan pemerintah, selain juga bertepatan dengan cuti anak sekolah.

"Sehingga hampir semua keluarga memanfaatkan momen ini untuk bepergian dan wisata," kata Agung di Pekanbaru, Sabtu (23/6/2018).

Agung menjelaskan pada arus balik tahun ini, rata-rata keterisian bangku Garuda yang menggunakan rute Pekanbaru-Jakarta dan sebaliknya melebihi 80%, sementara tahun lalu jumlahnya hanya sekitar 76%.

Agung merincikan dalam lima hari arus balik Idul Fitri, pihaknya mencatat untuk rute Pekanbaru-Jakarta angka keterisian mendekati 100%. Misalkan, sebutnya, pada H+4 Rabu (20/6) keterisian mencapai 90%.

Lalu, H+5 Kamis (21/6) keterisian 93%; H+6 Jumat (22/6) turun sedikit 82%; sedangkan H+7 Sabtu (23/6) naik menjadi 86%. Diperkirakan H+8 Minggu (24/6) besok masih ada arus balik dengan keterisian 83%.

Menurut dia, angka ini adalah posisi "forward booking" atau jumlah kursi yang sudah dipesan oleh penumpang sebelumnya. Agung menyebutkan bisa saja jumlahnya akan berkurang sesuai kondisi lapangan.

Ia menambahkan sejauh ini Garuda Cabang Pekanbaru masih belum melakukan penambahan armada pada arus mudik dan arus balik Lebaran. 

"Dari enam itu, yang paling banyak diminati adalah jadwal kedua sampai keenam, untuk jadwal pertama tidak seramai yang lainnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: