Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Angkat Bicara Soal Pilkada

SBY Angkat Bicara Soal Pilkada Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Bogor -

Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar negara, pemerintah, BIN, TNI, dan Polri tetap netral selama Pilkada serentak 2018.

"Harapan saya pribadi, juga harapan rakyat saya yakini, negara, pemerintah, BIN, Polri dan TNI netral," kata SBY dalam kegiatan di Bogor, Sabtu.

Presiden keenam RI ini menghadiri kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi di Kota Bogor.

Dalam kesempatan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah harapannya dalam pelaksanaan Pilkada Jabar dan Pilkada serentak 2018 di seluruh Indonesia.

Terkait netralitas tersebut, SBY mengatakan selama 10 tahun berkuasa, dirinya mengenal pemerintah dan TNI.

Menurut SBY , karena selama 10 tahun itu lah, ia menyampaikan agar negara, pemerintah termasuk BIN, TNI dan Polri bersikap netral, meskipun dulu dirinya juga capres 2009 meskipun parpolnya juga ikut dalam pemilu, dan tahun 2014 elektavilitas PD sedang rendah.

"Tetapi saya tidak pernah menggunakan kekuatan yang harusnya netral, untuk memenangkan partai yang saya pimpin. Tidak apa-apa kalah, sebagai mana Demokrat pada tahun 2014 lalu," katanya.

Sedikitnya ada tiga harapan yang disampaikan SBY. Harapan agar aparat pemerintah netral juga telah disampaikannya pada kegiatan di Madiun 18 Juni lalu.

Harapan pertamanya, ia sampaikan agar pelaksanaan Pilkada Jabar dan Pilkada serentak seluruh Indonesia berlangsung secara damai dan demokratis.

"Demokratis artinya jujur dan adil," katanya.

Harapan berikutnya, rakyat Indonesia memilih siapa yang diyakini mampu memimpin, sebagai pemimpin yang baik.

Masyarakat diajak menggunakan hati nuraninya dalam menentukan pemimpin, jangan mau dipaksa atau dibawah tekanan untuk memilih yang tidak disukai, dan juga jangan silau dengan iming-iming.

"Sebab kalau salah satu dua memilih karena iming-iming, maka menyesalnya lima tahun. Karena ternyata bukan itu yang terbaik memimpin Jabar, atau provinsi lainnya seluruh Indonesia," katanya.

SBY juga mengajak untuk jajaran parpol taat pada atuhan kampanye tidak curang, baik-baik berjuangnnya ikhtiarnya, pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dengan cara yang tidak baik, bayangkan pemegang kekuasaan pasti tidak baik.

"Itulah nasihat saya sebelum pemilihan, dan meminta pihak lain untuk taat peraturan undang-undang dan aturan," Kata SBY.

Terkait penggusungan paslon Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, SBY menjelaskan alasannya mendukung pasangan tersebut karena banyak memiliki kesamaan dan kecocokan dengan Partai demokrat.

Ia mengatakan, Partai Demokrat mengusung, alasannya memandang rakyat Indonesia tau, bahwa SBY dan dan Golkar mengusung pasangan Deddy-Dedi alasannya kedua tokoh ini dipandang yang terbaik paling mampu memimpin Jabar lima tahun mendatang.

"Jika terpilih lima tahun mendatang. Dua hal yang saya sampaikan keduanya cocok dengan pikiran dan sikap saya, yaitu kalau jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang adil dan mengayomi semua, dan yang penting bikin rakyatnya sejahtera. Saya senang keduanya cocok dengan saya," kata SBY.

Menurut SBY, kedua pasangan calon ini ingin melanjutkan apa-apa yang sudah baik, dan memperbaiki apa-apa yang belum baik.

"Saya senang pemimpin yang seperti itu karena itulah hakekat kesinambungan dalam pemerintahan dan pembangunan," kata SBY.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: