Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ridwan Kamil Diserang Isu Kampanye Hitam Jelang Pencoblosan

Ridwan Kamil Diserang Isu Kampanye Hitam Jelang Pencoblosan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Emil-Uu) diserang isu kampanye hitam menjelang hari pencoblosan yaitu Rabu, 27 Juni 2018.

Kampanye hitam yang menyerang paslon ini terutama ditujukan kepada sosok Ridwan Kamil dalam leaflet yang ditemukan warga saat beraktivitas di Car Free Day (CFD) Dago, Minggu (24/6/2018) pagi. Informasi dalam leaflet tersebut menyerang sosok Emil terkait isu LGBT.

"Wahai Ridwan Kamil, apa gak takut Alloh murka seperti kepada kaum Nabi Luth yang juga penyuka sesama laki-laki, Naudzubillahi mindalik," tulis pesan yang ada di leaflet tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Ketua pemenangan Emil-Uu, Saan Mustopa, mengaku kecewa karena demokrasi yang tengah dijalani masyarakat Jabar ternoda oleh adanya kampanye hitam. Padahal, saat ini sudah memasuki masa tenang kampanye.

Ia pun berencana akan melaporkan kasus penyebaran leaflet hoax yang mengarah pada Ridwan Kamil itu ke kepolisian, Bawaslu, dan KPUD dalam waktu dekat.

"Begitu data-data kita dapatkan, hari ini atau besok kita akan laporkan," kata Saan, dalam siaran tertulisnya, Minggu (24/6/2018).

Menurut Saan, leaflet yang disebar itu merupakan isu-isu lama yang mereka daur ulang.

"Kita minta Bawaslu untuk segera menertibkan itu dan mencari pihak-pihak mana yang harus bertanggung jawab dan menindak pelakunya sesuai peraturan pilkada," katanya.

Dengan serangan yang terjadi di masa tenang ini, Saan mengimbau kepada seluruh relawan, partai pendukung, dan simpatisan untuk tidak emosional serta tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan yang sama.

Justru, kata dia, seluruh pendukung dan relawan harus memperkuat konsolidasi demi kemenangan Emil-Uu, dan mempersiapkan saksi-saksi di TPS untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kecurangan pada hari pencoblosan, 27 Juni mendatang.

"Di hari tenang ini, baik relawan, partai pendukung dan simpatisan, lakukanlah hal-hal yang membuat simpatik warga. Supaya warga yang belum menentukan pilihan akan memastikan pilihannya pada 'Rindu' (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum). Kita harus menampilkan demokrasi yang baik, santun, dan berkualitas," kata dia pula. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: