Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani di Yogyakarta Diimbau Mulai Tanam Palawija

Petani di Yogyakarta Diimbau Mulai Tanam Palawija Kredit Foto: Antara/Maulana Surya
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau para petani segera fokus menanam tanaman palawija seiring telah bergantinya musim hujan ke musim kemarau yang berpotensi terjadi kekeringan.

"Kami sudah mengajak petani untuk menanam komoditas yang tidak banyak membutuhkan air seperti palawija," kata Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, di Yogyakarta, Minggu (24/6/2018).

Penanaman palawija, menurut Sasongko, sudah saatnya dilakukan di wilayah Gunung Kidul. Hal ini dikarenakan daerah itu memiliki persediaan air paling sedikit memasuki musim kemarau. Tanaman palawija yang disarankan untuk ditanam oleh petani, antara lain jagung, kedelai, serta kacang panjang.

Sementara itu, untuk daerah lainnya yang masih memiliki pasokan air mencukupi, menurut dia, masih dapat menanam tanaman padi, kendati tetap diselingi dengan tanaman palawija.

"Tetapi, kalau tidak ada air sama sekali ya jangan ditanami padi dulu," kata dia.

Bagi petani yang masih ingin menanam padi, Sasongko menyarankan agar memilih varietas padi yang tahan kering seperti inpari 19, inpago, serta situ bagendit. Tanpa menyesuaikan penanaman padi dengan varietas yang tepat, ia khawatir akan berpengaruh pada pencapaian produksi padi selama 2018.

Namun demikian, ia optimistis target produksi padi pada 2018 yang ditargetkan kurang lebih 900 ribu ton akan tercapai. Pasalnya, meskipun memasuki kemarau namun sejumlah area persawahan seperti di Sleman, Bantul, dan Kulon Progo masih ada panen.

"Untuk mendukung produktivitas padi, kami juga telah mendukung penerapan alat mesin pertanian modern mulai dari traktor roda dua, roda empat, hingga mesin pemanen harvester," kata dia. (FNH/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: