Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mobil Listrik Bikin Industri Komponen Gelagapan

Mobil Listrik Bikin Industri Komponen Gelagapan Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di dalam peta jalan tahapan pengembangan industri otomotif ke depan, disebutkan bahwa mulai tahun 2017 pemerintah mengenalkan teknologi mesin hybrid dan plug in hybrid (HV dan PHV) serta teknologi kendaraan listrik (EV) berbasis fuel cell vehicle (FCV) pada 2030 nanti. Targetnya, populasi mobil listrik mencapai 750 ribu unit atau sekitar 25% dari total produksi mobil yang ditaksir mencapai 3 juta unit pada 2030.

Dengan dimulainya era mobil listrik nanti, mau tidak mau akan berdampak terhadap industri komponen. Pertama, jumlah komponen otomotif dalam sebuah mobil listrik hanya 10% dibanding mobil pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE). Jika mobil yang dijual di Indonesia nanti seluruhnya mobil listrik, industri komponen akan menciut 90%. Kedua, mobil listrik mesinnya jauh lebih sederhana dan diperkirakan akan sangat jarang mogok sehingga jarang diperbaiki atau dirawat. Untuk itu, pekerjaan bengkel atau aftermarket share bagi industri komponen akan berkurang.

Berbeda dengan mobil ICE yang menggunakan sistem penerus tenaga mesin (powertrain) untuk meneruskan tenaga ke roda, mobil listrik tidak membutuhkan powertrain, melainkan motor listriklah yang langsung memutar roda drive system. Alhasil, tidak ada lagi transmisi dan semua komponen yang melekat di mesin bensin maupun diesel. Diperkirakan, saat ini ada sekitar 30 ribu komponen untuk satu mobil, 30%-nya dibuat oleh principal (OEM) dan sisanya oleh pemasok lapis (tier) I hingga III.

Selain drive system tadi, setidaknya ada 4 komponen mobil listrik lainnya yang perlu diantisipasi, yakni baterai, motor, PCU, dan pengereman regeneratif. Baterai tidak hanya digunakan untuk menyimpan energi untuk kemudian dialirkan ke motor yang akan menggerakkan roda, namun juga untuk menghidupkan komponen elektrikal kendaraan, seperti lampu dan AC. Selain berbahan lithium ion, baterai juga bisa dibuat dari solid state, aluminum ion, dan metal-water

Adapun motor dan PCU berfungsi mengatur sepenuhnya pengoperasian dan distribusi tenaga. Komponen ini dilengkapi dengan mikroprosesor canggih, yang juga bisa membatasi atau bahkan mengalihkan arus listrik, menyesuaikan dengan gaya mengemudi pengendaranya. Sementara, pengereman regeneratif berfungsi mengonversi gesekan pada saat pengereman menjadi energi listrik dan menjadi semacam stasiun pengisian ulang listrik.

Beruntungnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) tidak mau gegabah dengan beralih sepenuhnya ke mobil listrik. Peralihan ini diupayakan senatural mungkin dan bertahap, misalnya dengan memberlakukan mobil listrik di kota-kota besar saja atau mengikuti tren pasar. Kalau suatu saat harga bensin naik dan tidak lagi ekonomis, masyarakat dengan sendirinya akan mencari alternatif, salah satunya mobil listrik.

Sebenarnya pelaku industri komponen otomotif sudah menyadari gelombang besar ini pasti akan terjadi, hanya persoalan waktu saja. Untuk itu berbagai langkah antisipatif dilakukan. Astra Otoparts contohnya, sudah membangun fasilitas research and development (R&D) sendiri dan getol meriset tentang baterai elektrik, modul (battery management system), motor, maupun komponen yang sekiranya bakal tetap digunakan di era kendaraan listrik, seperti ban, shock absorber, dan bearing. Pihaknya tengah mengembangkan fast moving part ke arah mobil listrik.

Namun, mereka mengaku belum siap kalau pemerintah serempak memberlakukan kebijakan mobil listrik. Untuk itu, pemerintah diminta bertahap dalam memberlakukan kebijakan mobil listrik. Bisa dimulai dengan hybrid atau dual power dahulu yang di dalamnya masih ada motor listrik dan internal combustion engine (ICE). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: