Mau Private Placement, SHIP Tunggu Surat dari BRI

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) berencana melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (private placement). Namun, hingga saat ini Perseroan masih menunggu persetujuan tertulis dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai kreditur private placement. 

SHIP dalam aksi tersebut telah menyampaikan kekurangan dokumen, seperti surat pernyataan dari PT Goldenheaven Prima Investama sebagai eksekutor dana private placement.

Perseroan juga menyerahkan salinan surat persetujuan atas rencana private placement dari PT Bank Keb Hana Indonesia dan PT Bank China Construstion Bank Indonesia Tbk selaku kreditur Perseroan.

Sekretaris Perusahaan PT Sillo Maritime Perdana Tbk, Nadya Victaurine, menyebutkan, selain dua kreditur tersebut, Perseroan juga memiliki dua kreditur lain, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Permata Tbk. 

Akan tetapi, berdasarkan perjanjian kredit dengan PermataBank, SHIP tidak memerlukan persetujuan sehubungan dengan rencana PMT-HMETD ini, melainkan cukup memberikan pemberitahuan dalam waktu 14 hari sejak dilakukan pencatatan saham.

"Hingga tanggal surat ini dibuat, Perseroan masih menunggu persetujuan tertulis, namun secara lisan telah mendapat persetujuan dari Bank BRI," kata Nadya dalam keterangan di Jakarta, Senin (25/6/2018).

Perusahaan pelayaran ini akan melepas sebanyak-banyaknya 219,79 juta saham baru dalam private placement tersebut. Seluruh saham baru yang akan diterbitkan perseroan merupakan 8,79% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. 

Pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam PMTHMETD adalah salah satu pemegang saham Perseroan, yaitu GPI dengan kepemilikan saham 40%.

Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan modal saham Perseroan pada PT Suasa Benua Sukses sebagai entitas anak yang 50,84% sahamnya dikuasai SHIP.