Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Pengusaha Startup Tanggapi Soal Libur Nasional Besok

Para Pengusaha Startup Tanggapi Soal Libur Nasional Besok Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan Presiden tentang hari pemungutan suara sebagai libur nasional ternyata menuai berbagai pendapat dari kalangan pengusaha startup. Ada yang menganggap hari libur besok, Rabu (27/6/2018), akan mengganggu produktivitas perusahaan, ada pula yang mendukung kebijakan pemerintah tersebut. 

Co-Founder Jurnal, Anthony Kosasih, mengatakan bahwa untuk warga Jakarta yang tidak memiliki hak pilih pada pemilu pilkada, hari libur tidak diperlukan.

"Karena mereka tidak perlu partisipasi juga dalam pilkada besok. Kalau untuk aktivitas usaha sendiri agak mengganggu karena baru selesai libur Lebaran dan lagi ramping up lagi. Tapi, karena libur lagi, kayaknya akan bikin lebih lambat," ungkap Anthony saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (26/6/2018).

Anthony menambahkan bahwa pihaknya akan tetap mendukung jika ada staf yang membutuhkan day off di hari pemungutan suara besok. 

Sementara itu, Chief Entrepreneur Officer Estubizi Coworking Space, Benyamin Ruslan Naba, mengatakan, libur terkait pilkada tetap diperlukan agar masyarakat sebagai warga negara bisa menunaikan hak dan kewajibannya untuk memilih pemimpin daerahnya dengan baik.

Namun bagi Ben, cara yang digunakan dalam pemungutan suara masih sangat tradisional. Ke depan, Ben berharap Pemerintah dapat lebih memanfaatkan teknologi dalam hal pemungutan suara sehingga tidak banyak menyita waktu bekerja.

"Mungkin sudah saatnya Indonesia menggunakan teknologi e-voting agar tidak perlu kembali ke daerah domisilinya sehingga tetap bisa bertugas dalam pekerjaannya," ujarnya. 

Ben juga berharap agar masyarakat bisa menggunakan waktu yang sudah diberikan pemerintah tersebut dengan baik dan bijaksana.

Di sisi lain, CEO Meetdesk, Edy Wihardja, menyatakan dukungannya terkait hari pilkada yang dijadikan hari libur nasional.

"Karena ini adalah kebersamaan maka saya mendukung hal tersebut. Pemerintah pasti sudah mempertimbangkan hal-hal lainnya. Sebagai pelaku bisnis, bagi saya sendiri, libur itu hanya badan kita saja yang tidak datang ke kantor. Tetapi, pikiran saya tetap berkerja layaknya hari biasa," kata dia.

Sebagai warga negara yang baik, Edy mengaku selalu mendukung setiap kebijakan Pemerintah. Di samping itu, Edy juga tidak mengkawatirkan adanya kerugian karena sektor bisnis yang ia jalani tidak terganggu dengan banyaknya hari libur nasional. 

"Banyak entrepreneur yang tidak libur pada hari libur dadakan seperti ini. Pasti beberapa area bisnis akan terganggu karena harus libur. Tapi hal ini wajar saja, karena ini adalah program pemerintah. Saya punya teman pedagang toko, untuk mereka pasti terganggu karena omzet jadi turun drastis," imbuh Edy. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: