Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag Promosikan Minyak Kelapa Sawit di Tunisia

Mendag Promosikan Minyak Kelapa Sawit di Tunisia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam Forum Bisnis Indonesia-Tunisia Senin (25/6) di Tunis, Tunisia, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mempromosikan minyak kelapa sawit Indonesia dan Trade Expo Indonesia ke-33.

Enggar mengajak para pelaku usaha Tunisia untuk mendorong perdagangan kedua negara di sektor nonmigas, diantaranya minyak kelapa sawit. Selain itu, juga untuk melihat secara langsung produk-produk nonmigas unggulan Indonesia dengan berpartisipasi pada TEI.

"Minyak kelapa sawit berkontribusi sebesar 60% atas ekspor Indonesia. Minyak sawit memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan di kedua negara. Di Indonesia, minyak sawit adalah sumber penghasilan bagi sekitar 16,5 juta pekerja langsung dan tidak langsung," tutur Enggar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Di Tunisia, minyak kelapa sawit mendukung berbagai industri konsumen mulai dari perawatan tubuh, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan makanan dan minuman, sehingga minyak sawit diyakini dapat memberikan peluang kerja secara signifikan bagi jutaan orang Tunisia.

Enggar juga menyampaikan keseriusan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Afrika, dan antara Indonesia dan Tunisia pada khususnya.

“Di tengah ketidakpastian masa depan ekonomi global, inilah saatnya untuk serius meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Afrika, dan antara Indonesia dan Tunisia pada khususnya. Kerja sama yang akan kita bangun tidak untuk mendominasi, melainkan berkolaborasi; tidak untuk menguasai, melainkan tumbuh bersama; dan tidak untuk menjadi oposisi, melainkan teman sejati. Dengan saling bekerja sama, maka hubungan Indonesia dan Tunisia akan semakin erat,” tegas Enggar.

Enggar juga menyampaikan, ada potensi besar di Asia dan Afrika. Jika kedua wilayah itu digabungkan, akan mewakili 38% dari PDB dunia, 76% dari populasi dunia, 44% ekspor dunia, 41% dari impor dunia, serta 35% ivestasi asing langsung (FDI) dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: