Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Klaim Kesejahteraan Petani Indonesia Membaik

Kementan Klaim Kesejahteraan Petani Indonesia Membaik Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian mengklaim kebijakan pembangunan pertanian yang dijalankan sejak 2015 sampai Mei 2018 meningkatkan kesejahteraan petani. Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, Ketut Kariyasa, mengungkapkan, klaim itu didasarkan pada beberapa fakta.

Pertama, menurunnya secara konsisten jumlah penduduk miskin di perdesaan, baik secara absolut maupun persentase, meski penurunannya tidak sedrastis di wilayah perkotaan. Dari data BPS (Badan Pusat Statistik), pada September 2015, jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak 17,89 jiwa atau 14,09%. Lalu pada September 2016 turun menjadi 17,28 juta jiwa atau 13,96%.

"Pada September 2017, turun lagi menjadi 16,31 juta jiwa atau 13,47%," ujar Ketut di Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Kedua, membaiknya kesejahteraan petani juga dapat dilihat dari berkurangnya ketimpangan pengeluaran (menurunnya Gini Rasio) yang juga mencerminkan semakin meratanya pendapatan petani di pedesaaan. Menurut data BPS, sejak Maret 2015 sampai Maret 2017, Gini Rasio pengeluaran masyarakat di perdesaan terus menurun, dari 0,334 pada 2015 menjadi 0,327 pada 2016 dan menurun lagi menjadi 0,302 pada 2017.  

Kondisi ini secara implisit menunjukkan semakin membaiknya pendapatan petani.

"Gini Rasio di perkotaan juga mengalami penurunan, namun masih berada dalam ketimpangan sedang. Sementara di perdesaan sudah berada dalam ketimpangan rendah," jelasnya.

Lalu ketiga, Ketut mengatakan, dapat dilihat dengan semakin membaiknya daya beli masyarkat petani di perdesaan. Hal ini terlihat dari indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dan indeks Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). 

Berdasarkan data yang dirilis BPS, secara nasional pada Mei 2018 indeks NTP sebesar 101,99 atau meningkat 0,37% jika dibanding April yang hanya 101,61. NTP Mei 2018 ini pun lebih besar dibanding Mei 2017 yang hanya 100,15. Begitu juga indeks NTUP meningkat 0,32% dari 111,03 pada April 2018 menjadi 111,38 pada Mei 2018. 

"Kenaikan NTP dan NTUP ini menunjukkan membaiknya daya beli petani yang secara otomatis menunjukkan kesejahteraan petani membaik. Meningkatkanya daya beli petani juga terjadi jika dibandingkan pada tahun sebelumnya atau Mei 2017," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: