Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Malware 'Most Wanted' Versi Check Point

Ini Dia Malware 'Most Wanted' Versi Check Point Kredit Foto: The Week/Via Reuters
Warta Ekonomi, San Francisco -

Cryptomining malware yang mendominasi 10 malware paling dicari di bulan Mei telah menggali hampir 40 persen organisasi secara global, meingkat hampir 50 persen, sebuah perusahaan keamanan cyber yang berbasis di California mengatakan dalam sebuah laporan pada Kamis (28/6/2018).

Dalam Global Threat Index terbaru untuk Mei 2018, Check Point Software Technologies Ltd., perusahaan keamanan global terkemuka, mengatakan cryptominer Coinhive tetap menjadi "yang paling dicari" dan malware paling umum di bulan Mei, yang berdampak pada 22 persen organisasi di seluruh dunia, naik dari 16 persen di bulan April.

Cryptoloot, malware crypto-mining lainnya, menempati peringkat kedua dengan jangkauan global 11 persen, karena Mei 2018 adalah bulan kelima berturut-turut di mana cryptomining malware mendominasi Check Point's Top Ten Most Wanted Malware Index.

Di tempat ketiga adalah malware perusak Roughted, yang mempengaruhi 8 persen organisasi di seluruh dunia.

Check Point menemukan bahwa para penjahat cyber terus menargetkan kerentanan server yang tidak di-patch dalam Microsoft Windows Server 2003, dengan 44 persen organisasi dunia berada pada radar peretas, sementara Oracle Web Logic menjadi sistem yang paling rentan dalam jaringan bisnis, dengan 40 persen berdampak.

"Penjahat cyber lebih mungkin untuk menyelidiki kerentanan yang diketahui dengan harapan bahwa organisasi tidak bertindak untuk memulihkan mereka, karena mereka mengembangkan vektor serangan baru," tutur Maya Horowitz, Manajer Grup Ancaman Ancaman di Check Point, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Kamis (28/6/2018).

Perusahaan itu mengutip Lokibot, sebuah Trojan perbankan Android dan pencuri info, sebagai ancaman terbesar bagi pengguna ponsel pada bulan Mei, yang juga dapat berubah menjadi ransomware yang mengunci ponsel mereka.

Dua malware teratas lainnya bulan lalu adalah Triada, Modular Backdoor untuk Android yang memberikan hak superuser untuk mengunduh malware, dan Lotoor, yang merupakan alat peretasan yang mengeksploitasi kerentanan pada sistem operasi Android untuk mendapatkan hak akses root pada perangkat seluler yang disusupi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: