Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tenggelamnya KM Sinar Bangun Jadi Catatan Penting Pemprov Sumut

Tenggelamnya KM Sinar Bangun Jadi Catatan Penting Pemprov Sumut Kredit Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Warta Ekonomi, Medan -

Peristiwa tenggelamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba menjadi catatan penting Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dalam hal pengelolaan pariwisata.  Utamanya untuk memperbaiki keselamatan, keamanan dan kenyamanan pariwisata di daerah ini.

 Penjabat Gubernur Sumut (Pj Gubsu) Eko Subowo mengatakan, Danau Toba mungkin satu-satunya di dunia yang ada pulau di tengahnya, dan di atas gunung. Ditambah lagi upaya pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai anggota UNESCO. 

"Kalau sudah disetujui, kesalahan dan permasalahan yang terjadi selama ini tidak boleh terulang lagi, karena itu merusak citra pariwisata kita sendiri,” katanya, Jumat (29/6/2018).

Dikatakannya, dunia wisata juga tidak bisa lepas dari keunggulan pelayanan kepada pengunjung. Sebab jika mengandalkan fasilitas seperti infrastruktur dan lainnya, yang bersifat fisik, belum tentu membuat wisatawan tertarik berkunjung. Sehingga perlu ada jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

“Kita tahu baru-baru ini transportasi kita sedang mengalami persoalan. Karena itu kita akan lakukan perbaikan untuk keselamatan, khususnya transportasi danau. Pertama kita akan perbaiki SOP (standar operasional prosedur) dan NSPK (norma, standar, prosedur dan kriteria), misalnya spesifikasi dan pelayanan,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Eko, upaya perbaikan akan dapat dicapai dengan kerjasama antara pemerintah sebagai regulator, kemudian swasta yang mengusahakan sarana serta pengguna. Sehingga perlu ada sinergi antara ketiganya, dan prioritas pemerintah menjadikan Sumut sebagai destinasi wisata Nasional dapat terwujud.

 “Kalau tidak maka, kita bukan termasuk orang-orang yang belajar. Jadi, tempa besi selagi panas. Maka momentum ini kita manfaatkan untuk perbaikan. Kalau keburu dingin, nanti susah lagi,” ujarnya.

Sedangkan terkait output dari FGD tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Hidayati menyampaikan bahwa harapannya dapat teridentifikasi hal apa saja yang penting untuk dilakukan pemerintah daerah. Namun yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan kenyamanan pariwisata. 

“Intinya FGD ini adalah untuk mendapatkan kesepakatan bersama terkait keamanan dan kenyamanan dalam mendukung pariwisata di Sumut,” pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: