56,1% Perekonomian Sumut Ditopang Industri Sawit

Secara struktural, perekonomian Sumatera Utara masih ditopang oleh agroindustri kelapa sawit dengan pangsa produksi 56,1% terhadap total seluruh industri Sumatera Utara. Sektor ini juga menyerap 26,6% terhadap total seluruh pekerja industri Sumatera  Utara. Ekspor juga masih didominasi oleh CPO dengan pangsa 30,44% dari nilai ekspor pada triwulan I 2018. 

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Arief Budi Santoso mengatakan, bahwa pengembangan CPO dihadapkan oleh tantangan-tantangan yang semakin tinggi. Kebijakan proteksionisme memberikan dampak signifikan terhadap penurunan ekspor.    

"Rata-rata pertumbuhan ekspor CPO dan turunannya ke India menurun hingga -51% (yoy) pasca kenaikan tarif bea masuk impor CPO kedua di 17 November 2017. Ke depan, regulasi ini perlu terus diperhatikan mengingkat India masih memiliki ruang untuk meningkatkan tarif bea masuk CPO dan turunannya hingga 300% berdasarkan World Tariff Profiles  2017,"katanya, Jumat (29/6/2018).

Sementara itu, dikatakannya, produktivitas perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara masih perlu ditingkatkan. Perkebunan kelapa sawit rakyat yang merupakan 29,15% dari total perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara memiliki produktivitas jauh dibawah perkebunanan swasta.

"Terkait dengan hal tersebut, program replanting kelapa sawit yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat diharapkan berjalan dengan baik, sehingga pada gilirannya dapat  memperbaiki kinerja ekspor serta mensejahterakan petani perkebunan," ujarnya.

Pengembangan produk hilirisasi juga masih perlu ditingkatkan mengingat produk substitusi CPO seperti karet sintesis dan minyak kedelai terus tumbuh. Peningkatan hilirisasi tentunya tidak lepas dari perbaikan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan jembatan.