Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gajah Acak-acak 25 Hektare Kebun Sawit

Gajah Acak-acak 25 Hektare Kebun Sawit Kredit Foto: Sportourism.id
Warta Ekonomi, Meulaboh -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mencatat lebih 25 hektare kebun kelapa sawit milik warga telah dirusak kawanan gajah sumatera yang melintasi kawasan pedalaman setempat.

"Kami belum tahu dengan luas sampai 40 hektare karena itu butuh info yang akurat dari pemilik kebun. Sedangkan yang di Pante Ceureumen, jelas sudah 25 hektare dari empat orang pemiliknya yaitu Pak Amren, Pak Hasyem, Tgk Balu dan Keuchik Wadi," kata Kabid Kebersihan dan Konservasi Lingkungan DLH Aceh Barat, Bos Ariadi Muis di Meulaboh, Sabtu (30/6/2018).

Warga dari wilayah Desa Pulo Tengoh, Kecamatan Pante Cereumen dan Desa Sibintang, Kecamatan Panton Reu, melaporkan telah sangat rugi akibat amukan gajah liar sehingga hampir 40 hektare perkebunan sawit mereka telah hancur porak poranda.

Ia menyampaikan, pihaknya bersama tim Conservation Respon Unit (CRU) Alu Kuyun Sabtu, (30/6/2018) malam, baru keluar dari kawasan hutan Gampong/ Desa Pulo Tengoh, Kecamatan Pante Ceureumen.

"Ini kami bersama tim CRU Alue Kuyun baru keluar dari hutan. Dampak ganguan gajah liar di Gampong Sibintang Panton Reu belum dapat kami inventaris luas lahan pertanian masyarakat yang dirusak oleh gajah liar tersebut, namun tanaman sawit yg dilalui hancur semua," jelasnya.

Upaya yang telah dilakukan yaitu pengusiran dengan meledakkan mercon dari jarak jauh sehingga pergerakan gajah liar ini mulai menjauh dari kebun masyarakat dan pemukiman.

Sedangkan di kawasan Gampong Pulo Tengoh Pante Ceureumen, kerusakan lahan pertanian khususnya sawit mencapai 25 hektare dengan umur tanaman 2 sampai 3,5 tahun setelah tanam, kondisi di lapangan semua batang sawit tercabut dan tidak bisa ditanam kembali.

Hingga pukul 19.00 WIB, belum ada pergerakan atau tanda-tanda menunjukkan keberadaannya.

"Tapi kita masih terus memantau dan patroli. Alat bantu yg kita gunakan utk mengusir gajah saat ini yaitu mercon. Semoga gangguan gajah liar ini tidak berlanjut dan masyarakat menjadi aman," pungkasnya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: