Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bu Rini Rasakan Kopi: Sruptt! 'Ini Benar-benar Nikmat!'

Bu Rini Rasakan Kopi: Sruptt! 'Ini Benar-benar Nikmat!' Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jember -

Menteri BUMN Rini Soemarno, Minggu siang, turut panen raya kopi rakyat yang merupakan mitra binaan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).

"Saya sangat senang. Ini pengalaman yang tidak terlupakan karena bisa memetik kopi langsung dari pohon, menyortir, kemudian dapat langsung menikmati kopi hasil racikan barista," kata Rini di Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (1/7/2018).

Rini didampingi Dirut PTPN XII Berlino Mahendra Santosa, Dirut PT Bank BNI Tbk (Persero) Achmad Baiquni, Dirut Bank BTN Maryono beserta sejumlah deputi Kementerian BUMN. Mereka melihat dari dekat kebun kopi rakyat yang menghasilkan kopi jenis robusta.

Tiba di lokasi, Rini bersama-sama dengan ratusan petani langsung ikut masuk ke sela-sela kebun untuk memanen biji kopi yang siap dipetik. Layaknya seorang petani dan di tengah panas terik, Rini cekatan memetik satu per satu biji kopi yang dalam bahasa latin disebut "coffea canephora" ini dan memasukkannya ke keranjang.

Sekitar lima belas menit kemudian, Rini menyortir biji kopi hasil petikannya yang dibedakan antara kopi dengan kulit ari berwarna merah, hitam dan hijau. "Yang merah itu berkualitas super, harganya pun tinggi," ujarnya. Seakan menikmati sensasi memetik kopi, Rini dengan bangga menunjukkan biji kopi yang dipetiknya kepada awak media.

Panen kopi di Gunung Gumitir ini adalah hasil pengelolaan PT PTPN XII yang menjadi pembina sekaligus pembeli langsung hasil kopi rakyat dan Bank BNI sebagai penyedia Kredit Usaha Rakyat (KUR).


"Selama ini kopi rakyat masih sulit memperoleh akses pembiayaan, akses pasar dan akses mendapatkan pelatihan budi daya kopi yang baik. Petani kopi harus didorong agar tidak hanya sekedar menghasilkan biji kopi, tetapi juga harus bisa melakukan proses lanjutan, seperti memproduksi `green coffee` (kopi hijau) sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.

Usai memetik kopi, Rini disuguhi secangkir kopi. "Ini benar-benar nikmat. Rasanya, tidak kalah dengan kopi internasional yang dijual di kafe-kafe mahal di ibu kota," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: