Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Alasan Kebijakan Ganjil-Genap Demi Asian Games Rugikan Negara

7 Alasan Kebijakan Ganjil-Genap Demi Asian Games Rugikan Negara Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wartawan senior, Wina Armada Sukardi, menuturkan, kebijakan peluasan dan perpanjangan waktu zone ganjil genap demi menyukseskan Asian Games merugikan negara.

Menurut Wina, ada 7 alasan kebijakan tersebut merugikan negara.

"Penerapan peluasan zone ganjil-genap untuk pemakaian kendaraan mobil pribadi sekaligus penambahan waktu selama jam kerja dari pagi sampai malam, yaitu dari pukul 06.00 sampai pukul 20.00, hemat saya, merupakan kebijakan yang ngawur dan merugikan negara. Kenapa? Ini alasan-alasannya," tutur Wina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (2/7/2018).

(1) Kebijakan ganjil genap itu bakal memperlambat pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia. Hal ini karena akses ke pusat-pusat bisnis, perbelanjaan, dan hiburan menjadi sulit sehingga perputaran uang bakal berkurang. Padahal, Indonesia saat ini sedang membutukan percepatan perekonomian untuk mempertahankan pertumbuhan perekonomian, terutama dalam mengatasi tekanan perekonomian dunia yang melambat dan efek menguatnya dolar Amerika di seluruh dunia.

(2) Perluasan penerapan zone ganjil genap dan membuatnya menjadi seharian waktu kerja, tidak memikirkan alternatif jalan penyaluran kendaraan pribadi. Dengan begitu, bakal banyak menghambat aktivitas masyarakat. Misal, warga Bintaro yang mau ke Kebon Sirih, harus cari jalan alternatif. Kebijakan perluasan zone ganjil genap dan memperpanjang selama jam kerja yang tidak memikirkan alternatif jalan tentu bukan hanya merepotkan, tapi juga membuat "mati suri" sebagaian aktivitas (bisnis) masyarakat.

(3) Dengan sarana jalan yang serba susah dan harus berputar-putar menempuh jalan yang jauh dan lama selama waktu kerja dari pagi sampai malam, ini menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Dalam perlambatan  perekonomian dan persaingan global yang tajam, tentu biaya ekonomi tinggi di Indonesia ini menyebabkan daya saing ekonomi Indonesia juga bakal  tersudut.

(4) Dengan zone ganjil genap yang diperluas dan waktunya menjadi seharian penuh jam kerja (pukul 06.00 hingga 20.00) akan ada opportunity lost, yaitu kehilangan kemungkinan mendapat keuntungan. Maksudnya, dengan adanya agenda Asian Games, akan datang puluhan ribuan turis peserta Asian Games dengan para official dan pendukungnya ke Jakarta dan Indonesia umumnya. Mereka ini potensial buyer terhadap produk dan barang-barang Indonesia. Nah, seharusnya akses mereka ke pasar dan sentra perjualan  serta tempat wisata dipermudah. Sebaliknya, perluasan zone ganjil genap selama jam kerja malah mempersempit dan mempersulit akses para turis berbelanja dan memberikan devisa kepada kita.

(5) Warga malah jadi susah nonton acara Asia Games-nya sendiri karena akses jalan sulit. Para atlet Indonesia yang membutuhkan dukungan penonton nasional pun, kemungkinan jumlah dukungan itu menciut.

(6) Membuat citra Asian Games di mata warga jadi buruk. Ngapain ada Asian Games kalau cuma jadi kosmetik yang menyenangkan asing, tapi justru menyengsarakan anak bangsa sendiri?

(7) Memperburuk citra pemerintah, khususnya dalam kaitan dengan perpajakan. Pembangunan yang dihasilkan dari uang masyarakat lewat perpajakan, yang seharusnya wajar dinikmati lagi oleh masyarakat, tapi dengan acara Asian Games, hasilnya malah tidak dapat dinikmati warga sendiri.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: