Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pegadaian Konversikan 78 Outlet Konvensional Jadi Syariah

Pegadaian Konversikan 78 Outlet Konvensional Jadi Syariah Kredit Foto: Pegadaian
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pegadaian (Persero) secara resmi melakukan program konversi berupa pengalihan sistem Pegadaian konvensional ke Pegadaian syariah di seluruh Madura, Senin (2/7/2018). 

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso, menyampaikan bahwa mulai 1 Juli 2018 seluruh Pegadaian di Madura dikonversi menjadi syariah sehingga nanti, sebanyak 87 unit pelayanan Pegadaian di Madura tidak ada yang konvensional.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Pegadaian menyosialisasikan program literasi keuangan berbasis  syariah dan mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat.

Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh tim Pegadaian, kata Sunarso, motif nasabah datang ke Pegadaian yang selama ini lebih banyak motif benefit.

"Sedangkan di Madura seimbang antara motif benefit dan motif syar'i. Selain itu, dari sisi religius hampir semua (99,4%) penduduk Madura beragama Islam," jelas Sunarso.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin; Ulama dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Chollil Nafis; Ketua MUI Jawa Timur, Abdussomad Buchori; Pj. Bupati Bangkalan, I Gusti Ngurah Indra Setiabudi Ranuh; serta ratusan ulama dan santriwan/santriwati dari berbagai pondok pesantren di Madura.

Ketua MUI, Ma'ruf Amin, menyambut baik apa yang telah dilakukan Pegadaian syariah.

"Semoga ke depan masyarakat makin paham dengan keberadaan Pegadaian syariah yang bisa dijadikan sumber pembiayaan, menggantikan pembiayaan konvensional. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia sangat ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkat lebih besar lagi," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pegadaian syariah juga menyerahkan sertifikat Rahn Hasan kepada 250 nasabah. Rahn Hasan merupakan bentuk syariah dari Gadai Prima konvensional. 

Keduanya menawarkan pinjaman dengan nominal mulai dari Rp50 ribu sampai Rp500 ribu. Tenor pinjaman selama dua bulan dan bisa diperpenjang. Produk Gadai Prima kovensional tanpa bunga, sedangkan Rahn Hasan tanpa biaya pemeliharaan (mu'nah)

"Rahn Hasan adalah produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah ke bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan. Jadi, kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka dan juga meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia," ujar Sunarso di acara tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: