Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Bom Bunuh Diri Terjadi Lagi di Afghanistan, 19 Orang Tewas

Aksi Bom Bunuh Diri Terjadi Lagi di Afghanistan, 19 Orang Tewas Kredit Foto: Reuters/Via Hindustan Times
Warta Ekonomi, Jalalabad -

Aksi bom bunuh diri di kota Jalalabad, Afghanistan timur, menewaskan sedikitnya 19 orang, sebagian besar dari mereka anggota minoritas Sikh di negara itu.

Polisi mengatakan mereka telah bepergian dengan kendaraan untuk bertemu Presiden Ashraf Ghani, yang mengunjungi provinsi Nangarhar, ketika pembom menyerang.

Di antara mereka yang tewas adalah satu-satunya kandidat Sikh yang telah merencanakan untuk ikut serta dalam pemilihan parlemen bulan Oktober. Kelompok Islamic State (IS) mengatakan bahwa mereka melakukan serangan itu.

Beberapa jam sebelumnya, Ghani telah membuka sebuah rumah sakit di Jalalabad selama kunjungan dua hari ke Nangarhar. Para pejabat mengatakan dia tidak berada di daerah itu ketika ledakan bunuh diri terjadi.

Kedutaan India di Kabul mengutuk serangan sebagai aksi "teroris pengecut".

Ini menegaskan bahwa Awtar Singh Khalsa, satu-satunya kandidat Sikh yang ikut dalam pemilihan 20 Oktober, termasuk di antara yang tewas.

"Serangan itu menggarisbawahi perlunya perjuangan global bersatu melawan terorisme internasional tanpa diskriminasi dan akuntabilitas mereka yang mendukung teroris dengan cara apa pun," tutur kedutaan itu, sebagaimana dikutip dari BBC, Senin (2/7/2018).

Direktur kesehatan Nangarhar Najibullah Kamawal mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 17 dari mereka yang tewas adalah orang Sikh dan Hindu. 20 orang lainnya terluka, tambahnya.

Pembom tersebut membidik kendaraan itu ketika melewati alun-alun Mukhaberat di kota itu, kata jurubicara gubernur Attaullah Khogyani. Ledakan itu merusak toko-toko dan gedung-gedung. Komunitas-komunitas kecil Sikh dan Hindu tinggal di Afghanistan yang merupakan negara yang mayoritas Muslim.

Para wartawan mengatakan jumlah yang meningkat telah pindah ke India karena penganiayaan dan ancaman berulang. Islamic State menyatakan pada kantor berita Amaq bahwa mereka telah melakukan serangan meskipun tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.

Serangan terakhir terjadi setelah gencatan senjata tiga hari bulan lalu antara pasukan pemerintah dan Taliban. Gencatan senjata singkat tidak termasuk Islamic State yang memerangi Taliban dan pasukan pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: