Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Jabar Capai 0,47%

Inflasi Jabar Capai 0,47% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Badan Pusan Statistik Provinsi Jawa Barat mencatat pada Juni 2018 Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Gabungan yang meliput tujuh kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan indeks. Pada Mei 2018 terjadi inflasi sebesar 131,10. Sedangkan Juni 2018 mencapai 131,72. 

"Dengan demikian terjadi infasi sebesar 0,47%,"kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando kepada wartawan di Bandung, Senin (2/7/2018).

Dody mengungkapkan laju inflasi tahun kalender atau year to date (Januari – Juni 2018) sebesar 2,21% dan laju infasi dari tahun ke tahun “year on year” (Juni 2018 terhadap Juni 2017) tercatat sebesar 3,09%.

Tujuh kelompok pengeluaran seluruhnya mengalami infasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,69%, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,70%, Kelompok Perumahan, Air, Listrik,Gas & Bahan Bakar sebesar 0,02%,Kelompok Sandang sebesar 0,52%, Kelompok Kesehatan sebesar 0,12%, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,05%, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Keuangan sebesar 0,96%.

Sedangkan andil inflasi terbersar diberikan oleh Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,96%, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,46%, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,16%, Kelompok Sandang sebesar 0,14%, Kelompok Kesehatan sebesar 0,08 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,06%, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,34%.

Dody menjelaskan dari hasil pemantauan harga barang dan jasa selama Juni 2018 tercatat beberapa komoditas mengalami kenaikan/penurunan harga dan memberikan andil infasi/defasi cukup siginifkan. 

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil infasi antara lain angkutan antar kota, bawang merah, daging ayam ras, rokok kretek flter, cabe merah, rokok kretek, daging sapi, cabe rawit, nasi, mie, tarif kereta api, ayam hidup, petai, jagung manis, cumi-cumi, dan angkutan udara.

"Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan dan memberikan andil defasi signifkan antara lain telur ayam ras, bayam, beras, pepaya, bawang puth, jeruk, air kemasan, telepon seluler, dan makanan ringan," jelasnya.

Dody menambahkan dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Juni 2018, seluruhnya mengalami infasi yaitu Kota Bogor sebesar 0,65%, Kota Sukabumi sebesar 0,45%, Kota Bandung sebesar 0,48%, Kota Cirebon sebesar 0,69%, Kota Bekasi sebesar 0,17%, Kota Depok sebesar 0,69%, dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,59%.

"Selama Mei 2018, Kota Depok dan Kota Cirebon mengalami inflasi terbesar. Masing-masing mencapai angka 0,69%," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: