Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBSI Hanya Targetkan 1 Emas di Indonesia Terbuka, Kok Bisa?

PBSI Hanya Targetkan 1 Emas di Indonesia Terbuka, Kok Bisa? Kredit Foto: Vice Indonesia/ Badminton World Federation
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menargetkan meraih satu gelar dalam turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018 yang akan dihelat 3-8 Juli 2018.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat (PP) PBSI Susy Susanti mengatakan target satu gelar juara ini dikarenakan level turnamen yang tinggi di Grade II yakni Super 1.000 yang hanya ada tiga di dunia yakni China, All England dan Indonesia.

"Target ini cukup realistis mengingat turnamen Indonesia Terbuka 2018 ini salah satu turnamen kategori terbuka tertinggi di dunia yang hanya bisa diikuti oleh 32 pemain terbaik dunia tanpa ada babak kualifikasi," kata Susy saat konferensi pers di Jakarta, Senin.

Menurut Susy, dengan ketentuan bahwa turnamen hanya bisa diikuti oleh 32 pemain terbaik dunia dan tanpa ada babak kualifikasi, hal tersebut tentu harus lebih memacu para atlet agar lebih kuat berjuang meraih prestasi.

"Tetap semangat dan harus lebih giat berlatih untuk menjadi juara dan membanggakan Indonesia," ujar Susy.

Kesiapan Acara Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Terbuka 2018 Achmad Budiharto mengatakan saat ini kesiapan untuk pergelaran sudah 90 persen untuk aspek dalam ruangan termasuk lapangan pertandingan. Sementara untuk kelengkapan acara termasuk yang di luar ruangan prkembangannya, lanjut Budi, sekitar 60-75 persen.

"Semuanya masih berjalan pengerjaannya, tapi memang harus difinalkan hari ini harus selesai dan para vendor sendiri jika dilihat akan selesai pada waktunya nanti, termasuk kita juga simulasikan arus masuk dan keluar venue yang akan kita finalkan dan saat ini sedang menunggu rekomendasi wasit," kata Budi yang juga merupakan Sekretaris Jenderal PP PBSI tersebut.

Lebih lanjut, Budi mengatakan Indonesia Terbuka 2018 ini memiliki tantangan terkait waktu persiapan yang pendek karena arena pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, baru bisa dikerjakan saat waktu jeda sejak tanggal 29 Juni hingga 1 Juli.

"Persiapannya untuk tahun ini yang jadi tantangan, karena terlalu pendek, sekitar tiga hari dari normalnya lima hari. Terlebih tahun ini kami ingin menjadi salah satu turnamen terbaik dunia yang artinya harus menampilkan penajaman dalam konsep sportaimnetnya sehingga penonton yang datang juga terhibur," ujar Budi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: