Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Serikat Jadi Pasar Potensial Teh Indonesia

Amerika Serikat Jadi Pasar Potensial Teh Indonesia Kredit Foto: Antara/Agvi Firdaus
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk teh dan rempah-rempah Indonesia berhasil membukukan transaksi sebesar US$1,68 juta dalam pameran World Tea Expo 2018 yang diselenggarakan pada 11-14 Juni 2018 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). 

Pada pameran ini, paviliun Indonesia menampilkan empat perusahaan teh yaitu PT Harendong Green Farms, PT Bukit Sari, PT Mitra Kerinci, dan PT Tri Bintang Interglobal. Perusahaan tersebut menampilkan berbagai varian teh khas Indonesia seperti teh oolong, teh melati, teh putih, teh hijau, serta teh hitam.

Selain itu, ditampilkan berbagai racikan teh spesial yang saat ini sangat digemari kalangan pencinta teh dunia seperti umami, my humble bee, dan unparalled interlude.

Kepala ITPC Los Angeles, Antonius Budiman, mengatakan, AS merupakan pasar teh yang prospektif. Sebanyak 23% dari total populasi AS mengonsumsi teh secara rutin setiap harinya dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,5% atau sebesar 2,4 juta orang per tahun.

"Peningkatan konsumsi teh diyakini sejalan dengan tren gaya hidup masyarakat AS, terutama kalangan milenial yang sangat peduli dengan kesehatan," kata Anton dalam keterangan tulisnya, Selasa (3/7/2018).

Dengan konsumsi sebesar itu, produksi AS belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Negara itu kini menjadi importir teh terbesar ketiga di dunia dengan nilai sebesar US$467 juta pada 2017.

"Indonesia saat ini berada di peringkat ke-13 sebagai negara asal impor produk teh ke AS dengan nilai sebesar US$7,2 juta," tambahnya.

Adapun varian produk teh yang paling diminati masyarakat AS adalah teh hitam mencapai 80%, diikuti teh hijau sebesar 16%, dan sisanya adalah varian teh oolong, teh putih, serta dark tea.

Dengan banyaknya inovasi yang ditawarkan produsen teh, diharapkan tingkat konsumsi teh juga akan terus meningkat. Terlebih dengan peningkatan daya beli para milenial yang diprediksi juga semakin meningkat.

"Pengenalan produk teh siap minum asal Indonesia juga akan terus digenjot mengingat nilai pasarnya yang diperkirakan mencapai US$7,4 miliar. Hal ini tentu membutuhkan kolaborasi dan upaya bersama dari segenap pemangku kepentingan terkait, baik pemerintah maupun swasta," pungkas Anton.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: