Survei Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik (Puspek) FISIP Universitas Airlangga menunjukkan pemilih Islam menyukai Joko Widodo-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden-wakil presiden.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (3/7/2018), disebutkan dalam simulasi tiga capres-cawapres, peluang keterpilihan Jokowi-Cak Imin mencapai 41%, melampaui Prabowo-Zulkifli Hasan sebesar 26,3% dan Gatot-Anies 6,4%.
Jika hanya ada dua capres dan cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, peluang Jokowi-Cak Imin sebesar 42%, sementara Prabowo-Anies menempel tujuh persen di bawahnya dengan 35,7%.
Peluang keterpilihan Jokowi memang lebih besar jika berpasangan kembali dengan Jusuf Kalla, yakni 47,1 persen.
Berdasarkan survei itu, pemilih Islam yang memilih Jokowi sebesar 47,9% disusul Prabowo 30,1%.
"Dukungan terhadap suara Jokowi berasal dari pedesaan, masyarakat Pulau Jawa dan perempuan. Sedangkan, suara Prabowo berasal dari perkotaan, masyarakat di luar Pulau Jawa dan laki-laki. Pemilih Jokowi dan Prabowo sama-sama solid," ujar Direktur Puspek Novri Susan.
Survei bertajuk "Menakar Arah Pemilih Islam: Menuju Pemilu 2019" itu menggunakan pendekatan kuantitatif.
Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka (face to face) kepada 1.200 responden Muslim terpilih di 29 provinsi selama 12-26 Juni 2018.
Toleransi kesalahan sampel (Margin of error) 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sementara itu, pada citra capres, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dinilai sebagai capres yang paling merepresentasikan Islam dengan angka 18,2%.
Di bawahnya Joko Widodo (14,7%), Prabowo Subianto (12,3%), Mahfud MD (11,1%), Habib Rizieq Shihab (5,6%) dan Said Aqil Siroj (5,0%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: