Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal JK-AHY, Ini Tujuan Demokrat

Soal JK-AHY, Ini Tujuan Demokrat Kredit Foto: Pemprov Sumsel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat menyebut adanya koalisi alternatif yang memasangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Agus Yudhoyono dapat menjadi terobosan agar Pilpres 2014 tidak terulang.

"Koalisi alternatif terobosan dari politik yang terbangun terpola sejak 2014. Koalisi kerakyatan harus dibangun untuk membuat terobosan politik yang baik dan benar," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Imelda mengatakan Jusuf Kalla merupakan sosok yang saling mendukung dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada 2003-2004 dan bersama dalam proses rekonsiliasi konflik.

Sementara Agus Yudhoyono merupakan sosok muda dengan pengetahuan militer dan administrasi yang dapat mendukung ekonomi kreatif. Apalagi 40% masyarakat di Indonesia merupakan generasi milenial.

Imelda menuturkan wacana pasangan JK-AHY muncul usai Pilkada Serentak 2018, yakni pada 28 Juni 2018 dan didukung suara dari bawah, sementara majelis tinggi Partai Demokrat belum memutuskan.

Keputusan koalisi, kata Imelda, akan disampaikan menjelang pemenuhan persyaratan pilpres awal Agustus 2018 dengan melihat koalisi petahana dan oposisi.

Dalam koalisi, dikatakannya, SBY menekankan pentingnya membangun visi dan misi bersama serta sikap saling percaya tanpa harus mengunci dan membatasi pergerakan partai.

"Kalau dengan koalisi tidak bisa lagi menyatakan menolak, itu yg membuat kami parpol merasa sudah dikunci," tutur Imelda.

Partai Demokrat menilai politik sangat cair sehingga sebaiknya memberikan peluang untuk ketua umum partai yang berharap menjadi capres berpindah-pindah koalisi.

Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai terdapat hal yang perlu dipertimbangkan JK apabila menyambut positif koalisi alternatif tersebut, seperti perpecahan dalam Golkar.

"Ada yang harus dilakukan secara aspek politik jangan sampai majunya Jusuf Kalla membuat Golkar terpecah," kata Emrus.

Ia berpendapat apabila Jusuf Kalla berkeinginan berpasangan dengan Agus Yudhoyono, sebaiknya dipastikan internal Golkar solid terlebih dahulu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: