Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trik Jitu Pemprov Jatim Atasi Kenaikan BBM

Trik Jitu Pemprov Jatim Atasi Kenaikan BBM Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Gubernur Jatim Soekarwo mulai merespon dan memberi solusi terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yakni, dengan menggenjot produksi industri agro di Jatim.

Pakde Karwo sapaannya menjelaskan, Jatim mempunyai sektor agro industri yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri. Optimalisasi potensi ini dipastikan membantu biaya angkut yang oleh pengusaha dibebankan kepada konsumen atau masyarakat. Dengan demikian, kenaikan BBM yang akan diikuti naiknya harga komoditas lain akan tereliminasi.

Pakde Karwo menyebutkan, pihkanya, sudah dibicarakan saat pertemuan dengan Mendagri dan Gubernur se-Indonesia di Jakarta kemarin.

“Misalnya, Bangka Belitung mempunyai timah dan pala yang dibutuhkan Jatim, sedangkan Jatim memiliki beras yang dibutuhkan Bangka Belitung. Subtitusi bahan baku seperti itu, harus dilakukan agar menekan harga,” terang Pakde Karwo di Surabaya, Rabu (4/7/2018)

Menurutnya, hal tersebut merupakan keniscayaan, karena berada dalam lingkaran yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

“Ini masih saya rapatkan, apa-apa yang bisa kita tekan dari naiknya BBM agar tidak mempengaruhi daya beli. Kita cari faktor apa yang bisa ditekankan," ujarnya.

Menurutnya, jumlah UMKM yang sangat banyak mendukung subtitusi bahan baku tersebut. Apalagi, 18 juta lebih tenaga kerja berada di sektor UMKM, yang bisa memaksimalkan sektor agro industri.

Pemprov Jatim, lanjutnya, saat ini masih mencari formula lain untuk menstabilkan harga dan serta menekan agar harga tidak terlalu naik. Ia memahami, faktor yang membikin harga naik berasal dari bermacam macam variabel, bukan hanya ongkos distribusi saja. Apabila nantinya diperlukan otoritas instansi lain seperti polda dan kejaksaan, maka juga akan diajak bicara.

“Kenaikan tersebut harusnya tidak linear, artinya tidak semua kebutuhan harus naik. Maka harus dicari dan ditabulasi barang apa yang naik, dan upaya apa yang harus dilakukan untuk menekan harga,” ungkapnya.

Pakde Karwo mentargetkan semua faktor yang mempengaruhi harga naik ini bisa segera diselesaikan. Saat ini proses tsb terus berjalan dengan harapan masyarakat tidak terlalu lama menanggung dampak kenaikan BBM.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: